Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya saat ini masih fokus mengawal rekapitulasi suara yang ada dalam form C1 plano, agar tidak terjadi kecurangan.

"BPN Prabowo-Sandi fokus mengawal C1, dan kami sedang mengumpulkan banyak sekali fakta (kecurangan) yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif (TSM)," kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Senin.

Dia menilai situasi yang "panas" di masyarakat pasca-pencoblosan suara disebabkan masyarakat melihat adanya kecurangan yang sifatnya "TSM" dan kalau pelaksanaan Pemilu berjalan jujur dan adil maka tidak akan ada masalah.

Menurut dia, BPN Prabowo-Sandi terus bekerja memastikan akumulasi suara Prabowo-Sandi terakumulasi dengan benar dan akan menyampaikan fakta-fakta dugaan kecurangan Pemilu yang berlangsung secara TSM.

"Silakan saja TKN Jokowi-Ma'ruf melakukan analisis hasil 'real count' kami, itu artinya mereka sangat peduli dan khawatir. Namun yang pasti, kami sedang proses pengumpulan C1, jadi ketika mereka menganalisa, mau menggunakan data mana," ujarnya.

Selain itu Dahnil mengomentari terkait banyak imbauan berbagai pihak agar terjadi rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019.

Dia menilai rekonsiliasi dilakukan kalau terjadi konflik, namun saat ini tidak ada konflik, yang ada adalah perdebatan terkait perbedaan hasil.

"Perdebatan itu biasa saja dalam setiap kompetisi. Jadi rekonsiliasi itu bisa dilakukan kalau ada konflik, ini tidak ada," ucapnya.

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019