Laporan khusus hari jadi Banjarbaru ke-20

Keberadaan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kelurahan Syamsudin Noor Kota Banjarbaru menjadi satu magnet pertumbuhan  kuat bagi kemajuan daerah sebagai gerbang utama Kalimantan Selatan.

Perkembangan bandara yang berjarak kurang lebih 15 kilometer sebelah barat pusat kota Banjarbaru itu akan dimanfaatkan maksimal untuk pengembangan kawasan yang lebih maju dan berkembang. 

Letak bandara juga menjadi sentral dengan jarak sekitar 25 kilometer dari Kota Banjarmasin sehingga bisa dijadikan kawasan pengembangan baru perkotaan dengan menjadikan bandara sebagai pusatnya. 

Keunggulan letak itu pula membuat Pemerintah Kota Banjarbaru siap mengembangkan kawasan Aero City sehingga bisa menjadi kota baru yang terus bertumbuh sekaligus kota masa depan Kalsel. 

Rencana pengembangan kota baru di Banjarbaru merupakan bagian dari pengembangan 10 kawasan perkotaan baru di Indonesia yang tercantum dalam RPJM Nasional tahun 2014-2019.

Fokus pengembangan sebagai pusat permukiman baru yang layak huni didukung fasilitas ekonomi serta sosial budaya untuk mencegah permukiman tidak terkendali akibat urbanisasi di kota otonom terdekat.

Pemkot Banjarbaru sendiri telah menetapkan kawasan bertema “Aero City” yakni kawasan terintegrasi dan memanfaatkan keberadaan bandara Syamsudin Noor sebagai daya ungkit pertumbuhan wilayah. 

Luas kawasan yang direncanakan adalah kurang lebih 5.620,08 hektar dan pengembangannya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, Pemprov Kalsel dan Pemkot Banjarbaru.

Kementerian yang terlibat antara lain Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan beberapa perencanaan telah dan sedang disusun sejak tahun 2018.

Perencanaan mulai dari penyusunan master plan kota baru Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan pada tahun 2017.

Kemudian, penetapan Deliniasi Kawasan kota baru Banjarbaru oleh Bappeda Kota Banjarbaru sesuai Surat Keputusan Walikota Banjarbaru Nomor 188.45/248/KUM/2018 tentang Penetapan Delineasi.

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota Baru oleh Kementerian APR/BPN (tahap pelaksanaan), dan master plan Development Plan Kawasan, Pra Studi Kelayakan Sistem Jaringan Infrastruktur Dan Perumahan Permukiman kota baru Banjarbaru (tahap pelaksanaan).

Potensi Kota Banjarbaru dalam mendukung pengembangan kota baru mulai dari potensi transportasi
Bandara Syamsudin Noor adalah
terminal Liang Anggang, terminal Sub Idaman dan Simpang Empat.

Potensi industri berlokasi dekat dengan jalan-jalan utama berupa pergudangan dan Industri menengah dan besar dan diarahkan ke industri teknologi tinggi seperti industri semi konduktor, startup dan lain-lain.

Potensi Agro Produksi, Pertanian hasil holtikultura kawasan deliniasi menyumbang sebesar 35 persen dari total lahan pertanian hasil hortikultura yang mengarah kepada pertanian dalam arti luas.

Kemudian potensi Scenic View, perkebunan hortikultura, lapangan Golf, landasan Pesawat dan natural,
Market Center, Health Center,
Pertahanan dan Keamanan, potensi telekomunikasi, potensi wisata. 

Beberapa kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan Pemerintah Kota Banjarbaru dalam mendukung Pengembangan kota baru antara lain
Pembangunan Jalan Lingkar Utara
Pembangunan Embung Lokudat.

Pembangunan Embung Liang Anggang, Peningkatan dan Normalisasi Sungai dan Saluran, Sungai Lokudat, Kemuning, Sungai Pulantan, Sungai Rimba, Saluran Tegal Arum, dan saluran Sido Rukun.

Isu strategis pengembangan wilayah yang menjadi fokus dalam kegiatan pengembangan kota baru antara lain pengembangan lingkungan permukiman dan perumahan,
pengembangan infrastruktur.

Intinya, keberadaan Bandar Udara Syamsudin Noor harus menjadi center point dalam merencanakan berbagai kebutuhan infrastruktur ekonomi wilayah, pengembangan ruang publik dan Kawasan wisata seperti MICE, sport center, Ruang Terbuka Hijau dan lain-lain.
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019