Pembangunan Nasional berupa pembangunan saluran irigasi Bendungan Batang Alai yang terletak di Desa Labuhan Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Kepala Pelaksana Proyek Waskita Karya Poerwanto Selasa di Barabai mengatakan, pembangunan bendungan tersebut, akan mampu mengairi 5 ribu hektare lahan pertanian di daerah tersebut.
Sebagaimana diketahui, sejak pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pemerintah fokus mengembangkan program pembangunan bendungan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Khusus Kalsel, selain di HST pembangunan bendungan juga ada di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Tabalong, yang kini sedang dalam proses penyelesaian.
Khusus di Kabupaten HST, pembangunan bendungan tersebut, berada di sebelah kiri sungai dan 3.000 Ha berada di sebelah kanan sungai.
Sungai Batang Alai adalah salah satu anak sungai Negara yang berada di Kabupaten HST dan berasal dari gunung Batugaling (+1.251 m) dan gunung Binturung (+1.145 m).
Sungai Batang Alai yang melintas di sebelah Utara Kota Barabai sangat besar manfaatnya bagi penduduk baik untuk irigasi, perikanan dan air minum.
Daerah Irigasi Batang Alai dengan potensi sebesar 8.000 Ha, terletak di sebelah kiri dan kanan sungai Batang Alai, dimana 5.000 Ha, berada di sebelah kiri sungai dan 3.000 Ha berada di sebelah kanan sungai.
Dari potensi tersebut di atas, daerah irigasi yang akan dapat diairi oleh ketersediaan air (debit andalan 80 persen) adalah seluas 5.000 Ha, yakni 2.000 Ha di sebelah kanan sungai dan 3.000 Ha di sebelah kiri sungai.
Untuk mengairi daerah irigasi tersebut dibangun bendung di Sungai Batang Alai dan saluran irigasi primer 12.892 km, saluran irigasi sekunder 30.233 km dan bangunan pelengkap sebanyak 114 buah.
Saluran irigasi induk bendungan juga didesain dengan bangunan yang bisa dijadikan objek wisata dan sekarang sudah banyak warga yang berkunjung.
Bendungan Batang Alai tersebut dibangun sejak tahun 2006. Namun progresnya dipercepat oleh Pemerintahan Presiden Jokowi Dodo sekarang yang mulai difungsikan tahun ini.
"Pembangunan sudah hampir 100 persen dan nanti akan mendatangkan Menteri untuk membuka secara resmi, karena proyek pembangunan bendungan Batang Alai seluas 5000 Ha merupakan bersumber dari APBN," katanya.
Plt Bupati HST H A Chairansyah juga mengapresiasi upaya Pemerintah pusat mempercepat pembangunan saluran irigasinya agar dapat dimanfaatkan oleh petani sebagai penunjang dalam pengairan lahan pertanian.
"Pertanian merupakan leading sektor dalam pertumbuhan perekonomian di HST. oleh karena itu, saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas selesainya jaringan irigasi ini, walaupun sifatnya masih sebagian, namun hal ini perlu kita syukuri, karena dapat segera difungsikan dan dimanfaatkan oleh para petani," katanya.
Ditambahkan Bupati, permasalahan irigasi merupakan suatu permasalahan yang urgen dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan, hal ini tergambar jelas dalam konsep pembangunan yang terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Pelaksana Proyek Waskita Karya Poerwanto Selasa di Barabai mengatakan, pembangunan bendungan tersebut, akan mampu mengairi 5 ribu hektare lahan pertanian di daerah tersebut.
Sebagaimana diketahui, sejak pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pemerintah fokus mengembangkan program pembangunan bendungan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Khusus Kalsel, selain di HST pembangunan bendungan juga ada di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Tabalong, yang kini sedang dalam proses penyelesaian.
Khusus di Kabupaten HST, pembangunan bendungan tersebut, berada di sebelah kiri sungai dan 3.000 Ha berada di sebelah kanan sungai.
Sungai Batang Alai adalah salah satu anak sungai Negara yang berada di Kabupaten HST dan berasal dari gunung Batugaling (+1.251 m) dan gunung Binturung (+1.145 m).
Sungai Batang Alai yang melintas di sebelah Utara Kota Barabai sangat besar manfaatnya bagi penduduk baik untuk irigasi, perikanan dan air minum.
Daerah Irigasi Batang Alai dengan potensi sebesar 8.000 Ha, terletak di sebelah kiri dan kanan sungai Batang Alai, dimana 5.000 Ha, berada di sebelah kiri sungai dan 3.000 Ha berada di sebelah kanan sungai.
Dari potensi tersebut di atas, daerah irigasi yang akan dapat diairi oleh ketersediaan air (debit andalan 80 persen) adalah seluas 5.000 Ha, yakni 2.000 Ha di sebelah kanan sungai dan 3.000 Ha di sebelah kiri sungai.
Untuk mengairi daerah irigasi tersebut dibangun bendung di Sungai Batang Alai dan saluran irigasi primer 12.892 km, saluran irigasi sekunder 30.233 km dan bangunan pelengkap sebanyak 114 buah.
Saluran irigasi induk bendungan juga didesain dengan bangunan yang bisa dijadikan objek wisata dan sekarang sudah banyak warga yang berkunjung.
Bendungan Batang Alai tersebut dibangun sejak tahun 2006. Namun progresnya dipercepat oleh Pemerintahan Presiden Jokowi Dodo sekarang yang mulai difungsikan tahun ini.
"Pembangunan sudah hampir 100 persen dan nanti akan mendatangkan Menteri untuk membuka secara resmi, karena proyek pembangunan bendungan Batang Alai seluas 5000 Ha merupakan bersumber dari APBN," katanya.
Plt Bupati HST H A Chairansyah juga mengapresiasi upaya Pemerintah pusat mempercepat pembangunan saluran irigasinya agar dapat dimanfaatkan oleh petani sebagai penunjang dalam pengairan lahan pertanian.
"Pertanian merupakan leading sektor dalam pertumbuhan perekonomian di HST. oleh karena itu, saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas selesainya jaringan irigasi ini, walaupun sifatnya masih sebagian, namun hal ini perlu kita syukuri, karena dapat segera difungsikan dan dimanfaatkan oleh para petani," katanya.
Ditambahkan Bupati, permasalahan irigasi merupakan suatu permasalahan yang urgen dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan, hal ini tergambar jelas dalam konsep pembangunan yang terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019