Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) merupakan program pemerintah di sektor kesehatan yang dalam
penyelenggaraannya dilakukan oleh BPJS Kesehatan.
Program ini telah berjalan kurang lebih 4 tahun. Meskipun terdapat pro dan kontra dalam proses penyelenggaraannya, tidak dapat dipungkiri bahwa Program JKN-KIS telah membantu banyak orang terhindar dari ketimpangan ekonomi akibat biaya pelayanan kesehatan yang makin tinggi tiap tahunnya.
Adalah Marni (bukan nama sebenarnya), warga kelurahan Veteran Banjarmasin, merupakan salah satu orang yang merasakan manfaat nyata adanya Program JKN-KIS. Ibu Mariani sudah menderita penyakit Skizofrenia sejak tahun 2014.
Skizofrenia merupakan penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir. Orang dengan skizofrenia tidak bisa membedakan mana khayalan dan kenyataan.
Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya tidak memiliki kemampuan untuk berpikir, mengingat, ataupun memahami masalah tertentu. Secara umum, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis yang membutuhkan pengobatan berkepanjangan untuk meringankan gejalanya.
Marni menceritakan sebelumnya ia berobat menggunakan uang sendiri. Namun seiring diperlukannya kontrol berulang di rumah sakit yang mengakibatkan dirinya memerlukan biaya pengobatan yang besar, sehingga membuat dirinya merasa kesulitan.
Setelah mendapat masukan dari kerabat terdekat dan berdiskusi dengan suaminya, akhirnya ia mendaftarkan dirinya sebagai peserta JKN-KIS.
"Saya sudah sakit sejak 5-6 tahunan. Awalnya susah tidur, sering khawatir berlebihan, kadang-kadang juga kesemutan di jari-jari tangan. Saya sebelumnya berobat pakai umum. Tapi nggak sanggup bayar obatnya terus-terusan. Mahal sekali obatnya. Makanya sama suami saya,
disarankan untuk mendaftar ke BPJS Kesehatan saja," Katanya.
Selama menjadi peserta JKN-KIS, ia tidak pernah mendapatkan kesulitan dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Mulai dari pelayanan kesehatan di Puskesmas Sei Mesa tempat ia terdaftar sampai ke pelayanan di Rumah Sakit juga tidak ada
kendala.
“Selama menggunakan kartu JKN-KIS, nggak ada kesulitan. Pelayanan baik-baik saja. Dokternya ramah. Terutama untuk obat tidak ada keluar biaya lagi," katanya.
Sebelumnya Marni mengaku, berobat di Rumah Sakit Ulin, tapi keluhan saya ini nggak hilang. Pernah dokter ngasih dosisnya dinaikkan, tapi tetap saja nggak bisa tidur.
Akhirnya dokter merujuk ke Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Alhamdulillah keluhan saya sampai dengan saat ini berangsur hilang.
Hingga saat ini Ibu Marni rutin berobat jalan ke poli Jiwa di Rumah Sakit Khusus Jiwa Sambang Lihum. Di akhir pertemuan Mariani menyampaikan harapannya agar kedepannya program JKN-KIS tetap berlanjut dan BPJS Kesehatan dapat selalu meningkatkan pelayanannya sehingga dapat terus membantu masyarakat yang membutuhkan melalui jaminan kesehatan yang berkualitas.
Jaya selalu BPJS Kesehatan, jangan pernah lelah untuk membantu masyarakat agar bisa selalu sehat. Rilis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
penyelenggaraannya dilakukan oleh BPJS Kesehatan.
Program ini telah berjalan kurang lebih 4 tahun. Meskipun terdapat pro dan kontra dalam proses penyelenggaraannya, tidak dapat dipungkiri bahwa Program JKN-KIS telah membantu banyak orang terhindar dari ketimpangan ekonomi akibat biaya pelayanan kesehatan yang makin tinggi tiap tahunnya.
Adalah Marni (bukan nama sebenarnya), warga kelurahan Veteran Banjarmasin, merupakan salah satu orang yang merasakan manfaat nyata adanya Program JKN-KIS. Ibu Mariani sudah menderita penyakit Skizofrenia sejak tahun 2014.
Skizofrenia merupakan penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir. Orang dengan skizofrenia tidak bisa membedakan mana khayalan dan kenyataan.
Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya tidak memiliki kemampuan untuk berpikir, mengingat, ataupun memahami masalah tertentu. Secara umum, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis yang membutuhkan pengobatan berkepanjangan untuk meringankan gejalanya.
Marni menceritakan sebelumnya ia berobat menggunakan uang sendiri. Namun seiring diperlukannya kontrol berulang di rumah sakit yang mengakibatkan dirinya memerlukan biaya pengobatan yang besar, sehingga membuat dirinya merasa kesulitan.
Setelah mendapat masukan dari kerabat terdekat dan berdiskusi dengan suaminya, akhirnya ia mendaftarkan dirinya sebagai peserta JKN-KIS.
"Saya sudah sakit sejak 5-6 tahunan. Awalnya susah tidur, sering khawatir berlebihan, kadang-kadang juga kesemutan di jari-jari tangan. Saya sebelumnya berobat pakai umum. Tapi nggak sanggup bayar obatnya terus-terusan. Mahal sekali obatnya. Makanya sama suami saya,
disarankan untuk mendaftar ke BPJS Kesehatan saja," Katanya.
Selama menjadi peserta JKN-KIS, ia tidak pernah mendapatkan kesulitan dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Mulai dari pelayanan kesehatan di Puskesmas Sei Mesa tempat ia terdaftar sampai ke pelayanan di Rumah Sakit juga tidak ada
kendala.
“Selama menggunakan kartu JKN-KIS, nggak ada kesulitan. Pelayanan baik-baik saja. Dokternya ramah. Terutama untuk obat tidak ada keluar biaya lagi," katanya.
Sebelumnya Marni mengaku, berobat di Rumah Sakit Ulin, tapi keluhan saya ini nggak hilang. Pernah dokter ngasih dosisnya dinaikkan, tapi tetap saja nggak bisa tidur.
Akhirnya dokter merujuk ke Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Alhamdulillah keluhan saya sampai dengan saat ini berangsur hilang.
Hingga saat ini Ibu Marni rutin berobat jalan ke poli Jiwa di Rumah Sakit Khusus Jiwa Sambang Lihum. Di akhir pertemuan Mariani menyampaikan harapannya agar kedepannya program JKN-KIS tetap berlanjut dan BPJS Kesehatan dapat selalu meningkatkan pelayanannya sehingga dapat terus membantu masyarakat yang membutuhkan melalui jaminan kesehatan yang berkualitas.
Jaya selalu BPJS Kesehatan, jangan pernah lelah untuk membantu masyarakat agar bisa selalu sehat. Rilis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019