Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah daerah juga menempatkan pengelolaan lingkungan menjadi fokus perhatian. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sangat penting dalam rangka mencegah terjadinya bencana.
Pengelolaan lingkungan menjadi penting untuk dilakukan. Maka pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memasukkan pelestarian lingkungan kedalam misi pembangunan daerah Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu periode 2016-2021.
Salah satu permasalahan lingkungan yang kerap terjadi di Tanah Bumbu yaitu banjir dan abrasi, maka pemerintah daerah melakukan upaya penghijauan dengan melakukan penanaman pohon. Pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui KPH Kusan melakukan penanaman 1000 pohon jenis Trembesi, Mahoni, dan Tanjung, di Kecamatan Mentewe pada saat peringatan Hari Rimbawan ke 36.
Penanaman pohon ini sebagaimana arahan presiden Joko Widodo bahwa reklamasi dan rehabilitasi hutan besar-besaran dilakukan di tahun 2019. Untuk itulah dilakukan gerakan penanaman pohon secara nasional di seluruh Indonesia. Penanaman pohon ini diorientasikan untuk penyelamatan danau, waduk, pemukiman, serta penyediaan kayu rakyat, dan berbagai manfaat ekonomi lainya bagi tabungan masyarakat dimasa depan.
Kemudian juga dilakukan penanaman bibit mangrove sebanyak 3000 batang yang bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja dan PT Enam Sembilan yang dipusatkan di Batulicin.
"Penanaman mangrove ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup terutama dalam rangka mencegah abrasi, dan bencana gelombang laut," sebut Bupati Tanah Bumbu, H Sudian Noor.
Selanjutnya, dalam rangka pengendalian banjir, genangan air, dan abrasi di pemukiman dan jalan, pemerintah daerah pada tahun 2018 melaksanakan program pengendalian banjir dengan melakukan pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai dengan kegiatan normalisasi pada 15 sungai di Tanah Bumbu dan pembangunan tanggul desa serta pembangunan groin yang berlokasi di Pagatan yang bertujuan mengurangi abrasi disekitar pantai Pagatan.
Selain itu pula dilaksanakan pembangunan kolam retensi yang berfungsi untuk mengurangi luas genangan yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir.
Pada pembangunan lingkungan ini pula, pemerintah daerah pada tahun 2018 membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Kusan Hulu dengan luas 1,6 Ha.
Pada pengelolaan lingkungan ini, pemerintah daerah juga fokus pada kebersihan lingkungan. Kepedulian pemerintah daerah akan sampah ini membawa hasil dengan diraihnya Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Adipura ini merupakan yang pertama kalinya diraih sejak berdirinya kabupaten tanah bumbu tahun 2003 lalu dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Pengelolaan lingkungan menjadi penting untuk dilakukan. Maka pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memasukkan pelestarian lingkungan kedalam misi pembangunan daerah Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu periode 2016-2021.
Salah satu permasalahan lingkungan yang kerap terjadi di Tanah Bumbu yaitu banjir dan abrasi, maka pemerintah daerah melakukan upaya penghijauan dengan melakukan penanaman pohon. Pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui KPH Kusan melakukan penanaman 1000 pohon jenis Trembesi, Mahoni, dan Tanjung, di Kecamatan Mentewe pada saat peringatan Hari Rimbawan ke 36.
Penanaman pohon ini sebagaimana arahan presiden Joko Widodo bahwa reklamasi dan rehabilitasi hutan besar-besaran dilakukan di tahun 2019. Untuk itulah dilakukan gerakan penanaman pohon secara nasional di seluruh Indonesia. Penanaman pohon ini diorientasikan untuk penyelamatan danau, waduk, pemukiman, serta penyediaan kayu rakyat, dan berbagai manfaat ekonomi lainya bagi tabungan masyarakat dimasa depan.
Kemudian juga dilakukan penanaman bibit mangrove sebanyak 3000 batang yang bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja dan PT Enam Sembilan yang dipusatkan di Batulicin.
"Penanaman mangrove ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup terutama dalam rangka mencegah abrasi, dan bencana gelombang laut," sebut Bupati Tanah Bumbu, H Sudian Noor.
Selanjutnya, dalam rangka pengendalian banjir, genangan air, dan abrasi di pemukiman dan jalan, pemerintah daerah pada tahun 2018 melaksanakan program pengendalian banjir dengan melakukan pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai dengan kegiatan normalisasi pada 15 sungai di Tanah Bumbu dan pembangunan tanggul desa serta pembangunan groin yang berlokasi di Pagatan yang bertujuan mengurangi abrasi disekitar pantai Pagatan.
Selain itu pula dilaksanakan pembangunan kolam retensi yang berfungsi untuk mengurangi luas genangan yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir.
Pada pembangunan lingkungan ini pula, pemerintah daerah pada tahun 2018 membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Kusan Hulu dengan luas 1,6 Ha.
Pada pengelolaan lingkungan ini, pemerintah daerah juga fokus pada kebersihan lingkungan. Kepedulian pemerintah daerah akan sampah ini membawa hasil dengan diraihnya Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Adipura ini merupakan yang pertama kalinya diraih sejak berdirinya kabupaten tanah bumbu tahun 2003 lalu dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019