Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Banjar mendukung kebijakan Bupati Banjar Khalilurrahman menghapuskan jamban apung yang dibangun di sepanjang bantaran Sungai Martapura.
"Kami mengapresiasi dukungan PPNI atas penghapusan jamban apung, hal itu membuktikan organisasi perawat peduli lingkungan dan kesehatan masyarakat," ujar bupati di Kota Martapura, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan bupati saat menghadiri peringatan HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Banjar ke-45 dipusatkan di Desa Bincau Muara Kecamatan Martapura.
Dijelaskan, penghapusan jamban apung yang dilaksanakan sejak 2016 masuk dalan visi-misi yang disampaikan saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah berpasangan dengan Wakil Bupati Saidi Masyur.
"Kami menargetkan selama lima tahun masa kepemimpinan hingga tahun 2020 mampu menghapuskan seribu jamban apung dan optimistis target tersebut bisa dicapai melalui progran yang disiapkan," ungkapnya.
Ditekankan, program penghapusan jamban apung merupakan langkah meningkatkan kelayakan sanitasi lingkungan dan kehidupan warga yang bermukim di sekitar bantaran Sungai Martapura.
"Selain itu, juga menyelamatkan ekosistem sungai yang tercemar limbah buangan manusia sehingga beragam jenis ikan dan makhluk hidup sungai lainnya tidak bisa hidup dan berkembangbiak," ucapnya.
Sementara itu, dukungan PPNI dilakukan melalui pembongkaran jamban apung di Desa Bincau Muara bekerja sama UPT Puskesmas Martapura 1 dan menggantinya dengan sistem tripicon S.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kami mengapresiasi dukungan PPNI atas penghapusan jamban apung, hal itu membuktikan organisasi perawat peduli lingkungan dan kesehatan masyarakat," ujar bupati di Kota Martapura, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan bupati saat menghadiri peringatan HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Banjar ke-45 dipusatkan di Desa Bincau Muara Kecamatan Martapura.
Dijelaskan, penghapusan jamban apung yang dilaksanakan sejak 2016 masuk dalan visi-misi yang disampaikan saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah berpasangan dengan Wakil Bupati Saidi Masyur.
"Kami menargetkan selama lima tahun masa kepemimpinan hingga tahun 2020 mampu menghapuskan seribu jamban apung dan optimistis target tersebut bisa dicapai melalui progran yang disiapkan," ungkapnya.
Ditekankan, program penghapusan jamban apung merupakan langkah meningkatkan kelayakan sanitasi lingkungan dan kehidupan warga yang bermukim di sekitar bantaran Sungai Martapura.
"Selain itu, juga menyelamatkan ekosistem sungai yang tercemar limbah buangan manusia sehingga beragam jenis ikan dan makhluk hidup sungai lainnya tidak bisa hidup dan berkembangbiak," ucapnya.
Sementara itu, dukungan PPNI dilakukan melalui pembongkaran jamban apung di Desa Bincau Muara bekerja sama UPT Puskesmas Martapura 1 dan menggantinya dengan sistem tripicon S.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019