Sebuah organisasi pecinta lingkungan Forum Komunitas Hijau (FKH) Sanggam Balangan mengajak pemerintah dan masyarakat Kabupaten Balangan, agar setiap upaya pembangunan berorientasi ke pelestarian alam guna menghindari bencana banjir yang melanda hampir setiap tahun di kawasan tersebut.

"Kita sangat sedih dikala banjir melanda wilayah ini, pertanda alam sudah rusak, karena itu saatnya alam kita direhabilitasi," kata anggota FKH Sanggam Balangan Adie saat berada di Banjarmasin, Minggu.

Menurutnya, seringnya banjir di wilayah tersebut lantaran kawasan resapan air sudah rusak, sehingga air hujan tak mampu lagi diserap oleh tanaman, dan akhirnya air hujan terus mengucur ke bawah dan terjadinya Banjir.

Seandainya lahan resapan air masih baik tentu air hujan bisa diserap oleh vegetasi melalui bioporinya, dan masuk ke dalam tanah sebagai air cadangan, dan akan mengalir di saat kemarau.

Tetapi karena terjadi kerusakan lahan akibat penggundulan dan kegiatan ekonomi lainnya akhirnya terjadi erosi, hilangnya biopori penyerap air hujan, dan airpun selalu cepat mengalir ke hilirnya hingga terjadi banjir.

Oleh sebab itu, sudah saatnya setiap pembangunan di Balangan berorientasi penyelamatan resapan air, dengan selalu melakukan penghijauan, pemeliharaan hutan, pemeliharaan sungai, dan buat usaha perkebunan yang ramah lingkungan bukan perkebunan tak ramah alam seperti kelapa sawit.

Jika tidak berorientasi terhadap alam, maka akan terjadi kerusakan hutan dan banyak plasma nutfah yang akan hilang, padahal Balangan dikenal sebagai kawasan kekayaan alam bagi tersedianya plasma nutfah.

Plasma nutfah yang harus dilestarikan adalah pohon buah-buah buahan terdapat sedikitnya 100 genetika buah-buahan yang terancam punah, padahal pohon buah-buahan ini selain meningkatkan perekonomian masyarakat juga adalah penjaga lingkungan untuk menahan banjir tersebut.

Makanya orientasi pembangunan ayulah kembali menjadi sentra buah-buahan, sentra kerajinan, sentra perkebunan karet, sentra ikan, sentra propduksi padi, dan kegialan pelestari alam lainnya, hindari meluasnya perkebunan sawit, hindari penebangan kayu di hutan, dan kurangi pertambangan batubara.

Jika semua itu dilakukan diharapkan banjir tak akan terulang lagi, dan oleh sebab itu FKH Sanggam Balangan berusaha mengedukasi masyarakat perlunya pelestarian alam, untuk masa depan. 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019