Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani merasa bangga sekaligus gembira karena Banjarbaru mampu menjadi pengekspor Daun Gelinggang ke negara Jepang sehingga berperan meningkatkan nilai ekspor negara.
"Kami bangga dan gembira karena ekspor daun Gelinggang ini mampu menambah devisa negara," ujarnya usai pelepasan simbolis ekspor daun Gelinggang PT Sarikaya Sega Utama di Banjarbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, kebanggaan itu semakin besar karena Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarbaru merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang mengekspor daun gelinggang ke negara Sakura itu.
Apalagi, kata dia, jumlah ekspor ke Jepang semakin meningkat belum lagi permintaan negara lain seperti Taiwan, Korea dan Tiongkok yang siap menerima ekspor daun yang diolah menjadi bahan herbal itu.
"Permintaan ekspor semakin tinggi dan mulai dipesan negara lain selain Jepang sehingga potensi itu menjadi peluang untuk dipenuhi masyarakat khususnya petani," ucapnya.
Menurut dia, pihaknya siap bergerak mendorong dinas dan instansi terkait untuk memberdayakan lahan kosong terutama rawa agar ditanami daun yang memiliki nama latin Cassia alata tersebut.
"Kami minta dinas dan instansi terkait untuk menyiapkan lahan untuk ditanami gelinggang disamping bisa mendorong petani menanam pohon itu sehingga mampu memenuhi permintaan ekspor," ungkapnya.
Ketua DPRD Banjarbaru AR Iwansyah juga bangga Banjarbaru menjadi pengekspor daun gelinggang dan mengharap pemberdayaan petani dan masyarakat untuk menanam pohon tersebut.
"Petani dan masyarakat harus bisa diberdayakan untuk menanam pohon gelinggang karena memiliki nilai jual tinggi untuk memenuhi permintaan ekspor sehingga kesejahteraan bisa semakin meningkat," ujarnya.
Direksi PT Sarikaya Sega Utama Michael Febrian Soemarko mengatakan, daun gelinggang memiliki peluang ekspor yang besar dan diperlukan bantuan pemerintah untuk membantu mempromosikan.
"Ekspor sudah dilakukan sejak 2003 tetapi jumlahnya kecil dan sekarang sudag mencapai 150 ton pertahun. Pasokan daun berasal dari Kapuas, Martapura, Jorong, Amuntai, tanah Laut, hingga Batulicin," ujarnya.
Kepala Balai Karantina Banjarmasin, Achmad Gozali mengatakan, data yang tercatat di aplikasi IQFAST Karantina Banjarmasin, beberapa komoditas unggulan Kalsel di ekspor ke mancanegara tahun 2018.
"Komoditas ekspor itu diantaranya Daun Gelinggang dengan tujuan Jepang disamping Karet Lempengan, Palm Kernel Expeller, Palm Kernel Oil, dan Kayu Lapis dengan nilai total sebesar Rp6,7 triliun," katanya.
Pelepasan ekspor itu dihadiri Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani Adhani, Ketua DPRD Banjarbaru AR Iwansyah dan Gubernur Kalsel yang diwakili Kadis Hortikultura Pemprov Kalsel Syamsyir Rahman serta sejumlah pejabat terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kami bangga dan gembira karena ekspor daun Gelinggang ini mampu menambah devisa negara," ujarnya usai pelepasan simbolis ekspor daun Gelinggang PT Sarikaya Sega Utama di Banjarbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, kebanggaan itu semakin besar karena Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarbaru merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang mengekspor daun gelinggang ke negara Sakura itu.
Apalagi, kata dia, jumlah ekspor ke Jepang semakin meningkat belum lagi permintaan negara lain seperti Taiwan, Korea dan Tiongkok yang siap menerima ekspor daun yang diolah menjadi bahan herbal itu.
"Permintaan ekspor semakin tinggi dan mulai dipesan negara lain selain Jepang sehingga potensi itu menjadi peluang untuk dipenuhi masyarakat khususnya petani," ucapnya.
Menurut dia, pihaknya siap bergerak mendorong dinas dan instansi terkait untuk memberdayakan lahan kosong terutama rawa agar ditanami daun yang memiliki nama latin Cassia alata tersebut.
"Kami minta dinas dan instansi terkait untuk menyiapkan lahan untuk ditanami gelinggang disamping bisa mendorong petani menanam pohon itu sehingga mampu memenuhi permintaan ekspor," ungkapnya.
Ketua DPRD Banjarbaru AR Iwansyah juga bangga Banjarbaru menjadi pengekspor daun gelinggang dan mengharap pemberdayaan petani dan masyarakat untuk menanam pohon tersebut.
"Petani dan masyarakat harus bisa diberdayakan untuk menanam pohon gelinggang karena memiliki nilai jual tinggi untuk memenuhi permintaan ekspor sehingga kesejahteraan bisa semakin meningkat," ujarnya.
Direksi PT Sarikaya Sega Utama Michael Febrian Soemarko mengatakan, daun gelinggang memiliki peluang ekspor yang besar dan diperlukan bantuan pemerintah untuk membantu mempromosikan.
"Ekspor sudah dilakukan sejak 2003 tetapi jumlahnya kecil dan sekarang sudag mencapai 150 ton pertahun. Pasokan daun berasal dari Kapuas, Martapura, Jorong, Amuntai, tanah Laut, hingga Batulicin," ujarnya.
Kepala Balai Karantina Banjarmasin, Achmad Gozali mengatakan, data yang tercatat di aplikasi IQFAST Karantina Banjarmasin, beberapa komoditas unggulan Kalsel di ekspor ke mancanegara tahun 2018.
"Komoditas ekspor itu diantaranya Daun Gelinggang dengan tujuan Jepang disamping Karet Lempengan, Palm Kernel Expeller, Palm Kernel Oil, dan Kayu Lapis dengan nilai total sebesar Rp6,7 triliun," katanya.
Pelepasan ekspor itu dihadiri Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani Adhani, Ketua DPRD Banjarbaru AR Iwansyah dan Gubernur Kalsel yang diwakili Kadis Hortikultura Pemprov Kalsel Syamsyir Rahman serta sejumlah pejabat terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019