Warga Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan diminta mewaspadai masuknya paham radikal yang dapat memecah belah NKRI.
 
Hal itu disampaikan Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Kotabaru dalam tatap muka dengan unsur masyarakat Pulau Laut Utara.
 
Kepala Bidang Ketahanan Sosial, Budaya dan Ekonomi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kotabaru Bahrudin, Sabtu, mengatakan paham radikal itu disebarkan oleh kelompok Khilafatul Muslimin.
 
“Mereka rutin datang ke Kotabaru untuk melakukan dakwah,” ungkapnya.
 
Gerakan Khilafatul Muslimin diketahui bertujuan untuk mendirikan negara Islam. Selain radikal, mereka juga dituding sesat lantaran mengkafirkan orang-orang di luar kelompoknya. Tak hanya itu, Khilafatul Muslimin juga disebut-sebut mengajak pengikutnya untuk memboikot pemilu.
 
Tim Pakem Kotabaru mulai serius mengawasi gerakan Khilafatul Muslimin pada 2017, namun sebenarnya mereka sudah masuk sejak 2009 ke Desa Sekapung Kecamatan Pulau Sebuku. Kondisi daerah yang terisolir membuat geliatnya terlambat dideteksi.
 
“Tapi setelah kami adakan sosialisasi seperti ini  jumlah pengikutnya terus turun, dari awalnya mencapai seratus orang lebih tinggal lima puluhan orang,” kata Bahrudin.
 
Di sisi lain lantaran ruang gerak yang semakin sempit, ada indikasi Khilafatul Muslimin mencoba menyebarkan pahamnya ke daerah perkotaan.
 
Oleh karena itu, proteksi dilakukan Tim Pakem Kotabaru dengan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
 
“Harapan kami masyarakat semakin memahami kegiatan keagamaan yang berwawasan kebangsaan. Bahwa bukan hanya satu agama, tapi ada agama lain yang hidup dan masyarakat tidak bisa bertindak seenaknya, apalagi mendirikan negara Islam,” tandasnya. ***2***

Pewarta: Ih

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019