Jumlah jamaah Haul Ke-14 Guru Sekumpul yang diperkirakan mencapai satu juta lebih tahun ini mendapat perhatian khusus Polda Kalsel, terutama soal arus lalu lintas kendaraan bermotor.

"Selain jalan utama menuju Sekumpul, Martapura, jalur-jalur alternatif bagi masyarakat yang melaksanakan aktivitas sehari-hari juga jadi prioritas. Kita maksimal patroli roda dua untuk mengurai kemacetan," terang Direktur Lalu Lintas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Muji Ediyanto, Jumat (8/3).

Dia mengungkapkan, patroli bermotor akan fokus mendatangi simpul-simpul yang jadi penyebab kemacetan. Selain anggota Polantas, patroli juga dibantu anggota Sabhara dan TNI.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Dinas PUPR serta para relawan untuk penempatan rambu- rambu portabel penunjuk arah di jalur alternatif," jelasnya.

Muji juga mengatakan, ada tiga pintu masuk utama jamaah menuju Sekumpul, yakni dari arah Pelaihari, Banjarmasin dan  Hulu Sungai. Titik-titik tersebut akan dijaga maksimal sehingga tidak terjadi kemacetan parah.

Dimana jamaah dari arah kabupaten kawasan pesisir di Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru akan bertemu di Bundaran Simpang Empat Banjarbaru dengan jamaah arah Banjarmasin yang berasal dari Barito Kuala dan daerah Kalimantan Tengah dan sekitarnya.

Sedangkan jamaah dari arah Hulu Sungai, akan menumpuk di kawasan Kecamatan Astambul hingga disiapkan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan. 

Buku tutup pun diberlakukan jika jumlah kendaraan sudah melebihi kapasitas kemampuan jalan, termasuk daya tampung kantong-kantong parkir. 

"Macet boleh, asal tetap jalan. Jadi kita antisipasi jangan sampai terjadi macet total hingga kendaraan tidak bergerak," kata menekankan.


Skenario pengaturan arus lalu lintas pun telah disampaikan Dirlantas saat Tactical Floor Game di sela apel Gelar Pasukan Pengamanan Haul Ke-14 Guru Sekumpul di halaman Mako Satuan Brimob Polda Kalsel di Banjarbaru, jelang pelaksanaan Haul Guru Sekumpul pada Minggu (10/3) akhir pekan nanti.

Muji mengakui, kondisi jalur alternatif yang jalannya relatif sempit dan berada di kawasan padat perkampungan juga jadi soal jika jumlah kendaraan yang melintas sangat banyak.

Termasuk kondisi jembatan-jembatan yang ada juga mesti jadi perhatian. Misalnya jangan sampai kendaraan yang melintas melebihi tonase hingga berpotensi ambruk tak kuat menahan beban.

Di sisi lain, menurut Muji sinkronisasi alat komunikasi juga menjadi salah satu faktor cukup penting, sehingga jika terjadi kepadatan maka patroli roda dua melakukan penyisiran dan akar masalah akan diurai. Untuk itu, diharapkan jika ada petugas memerlukan bantuan di lapangan, maka alat komunikasi semaksimal mungkin digunakan.

"Pengalaman tahun lalu, pada saat acara puncak haul, jaringan komunikasi handphone bermasalah. Saya sudah berkomunikasi dengan Telkom, mereka akan menempatkan penguat sinyal. Sedangkan antisipasi kita, maksimalkan komunikasi menggunakan radio HT," tandasnya.

Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Selatan sendiri siap mengawal jalur jamaah menuju Sekumpul untuk mencegah kemacetan dengan mengerahkan sebanyak 200 Polantas gabungan Polda, Polres Banjarbaru dan Polres Banjar.   

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019