Islamabad, Pakistan,(Antaranews Kalsel) - Sedikitnya 28 orang tewas dan lebih dari dua lusin orang lagi cedera akibat gelombang terkini cuaca ekstrem di seluruh Pakistan, kata beberapa pejabat dan media lokal.

Menurut laporan, orang-orang itu meninggal akibat hujan lebat, hujan badai dan salju tebal yang mulai terjadi pada awal pekan ini di berbagai daerah di negeri tersebut.

Kepala Menteri Provinsi Balochistan di bagian barat-daya negeri itu Jam Kamal Khan pada Kamis (21/2) mengatakan kepada media bahwa empat orang tewas akibat banjir bandang yang ditimbulkan oleh hujan lebat di provinsi tersebut.

Lebih dari 450 keluarga telah terpengaruh peristiwa yang berkaitan dengan cuaca di seluruh Balochistan, kata menteri besar itu, sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Ia menambahkan keadaan darurat telah diumumkan di Kabupaten Lasbel --tempat sebanyak 200 keluarga terpengaruh oleh banjir bandang, yang merendam beberapa desa di dekatnya.

Petugas pertolongan bersama dengan empat helikopter sibuk untuk menolong dan melancarkan operasi bantuan di daerah yang dilanda banjir, kata kepala menteri itu.

Ia menambahkan bahwa banjir telah merusaka prasarana komunikasi sementara hujan lebat menimbulkan kekacauan di seluruh provinsi tersebut.

Tak kurang dari 14 orang tewas akibat peristiwan yang berkaitan dengan tanah longsor, atap ambruk dan salju di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di bagian barat-laut negeri itu, kata beberapa laporan media.

Provinsi Punjab di bagian timur Pakistan juga diguyur hujan lebat, dan sembilan orang, termasuk satu keluarga yang terdiri atas empat orang, kehilangan nyawa mereka ketika atap rumah mereka ambruk setelah diguyur hujan lebat.

Seorang anak meninggal dalam peristiwa yang berkiatan dengan hujan di Wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.

Beberapa jam terhalang dan pasokan listrik terganggu di berbagai wilayah gunung di negeri tersebut akibat salju dan hujan lebat.
 

Pewarta: Penyunting: Chaidar Abdullah/Maria D. Andriana

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019