Amuntai (ANTARA) - Kaum wanita di desa yang memiliki anggota keluarga mengidap stunting dilatih memiliki keterampilan membikin produk pangan olahan agar bisa membuka usaha dan meningkat kesejahteraannya.
Produk pangan olahan yang diajarkan adalah jenis yang dijamin cepat laris seperti kue kering Puti Salju dan Choco chips serta olahan daging ikan untuk dibikin nugget, sosis dan bakso.
"Kita ingin meningkatkan taraf ekonomi keluarga yang rawan Stunting agar secara ekonomi mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarga," ujar Kadisperindagkop dan UKM Kabupaten HSU Ahmad Redhani Effendi di Amuntai Rabu.
Baca juga: Inovasi menambah kualitas perencanaan desa
Redhani mengatakan, sengaja memboyong pelaku usaha kue dari Banjarbaru Casheila Food untuk melatih keluarga rawan stunting di 10 desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan agar membaik perekonomiannya.
Diinformasikan, 10 desa di Kabupaten HSU pernah tertinggi angka stunting yakni Desa Baru Kecamatan Danau Panggang, Desa Lima dan Desa Papuyu Kecamatan Babirik.
Juga empat desa di Kecamatan Sungai Pandan yakni Desa Tambalang, Pondok Babaris, Murung Asam dan Padang bangkal.
Baca juga: 'Pendekar' Kominfo belajar ke Gunung Kidul
Desa lainnya yakni Desa Simpang Empat Kecamatan Amuntai Selatan, Desa Baruh Tabing Kecamatan Banjang dan Desa Jingah Bujur Kecamatan Haur Gading.
Ketua TP PKK HSU Hj. Anisah Rasyidah Wahid yang sempat meninjau kegiatan pelatihan yang diselenggarakan selama 4 hari tersebut mengatakan berbagai program dan kegiatan kerja sama lintas sektoral di Kabupaten HSU terus diupayakan untuk menekan angka stunting.
"Saat ini kasus stunting sudah jauh berkurang, bahkan dibeberapa desa yang dulunya tinggi angka stunting sudah tidak ada lagi berkat upaya semua pihak dan kerja sama lintas sektoral," terangnya.
Anisah melanjutkan, peserta pelatihan rata-rata dari keluarga kurang mampu, sehingga untuk bantuan permodalan dan peralatan usaha akan difasilitasi dan dicarikan solusinya oleh dinas terkait.
Instruktur dari casheila food, Muhammad Rian Perdana menjelaskan, pihaknya memberikan pelatihan jenis makanan yang mudah dilakukan baik dari segi bahan maupun cara pengolahannya.
Kepada peserta diberikan dasar membuat kue puti salju dan choco chips sehingga bisa dikreasikan lebih lanjut untuk bahan tambahan dan cita rasa lain.
'Kita juga langsung mengajarkan cara pengemasan produk agar bisa dipasarkan lebih luas hingga ke super market," katanya.
Pada hari ketiga pelatihan ini juga diberikan sosialisasi oleh pihak balai POM di HSU tentang penggunakan bahan pangan yang aman.
Baca juga: Inovasi menambah kualitas perencanaan desa
Baca juga: Sosialisasi MKJP kepada tokoh agama
Casheila Food perkenalkan 'Putri Salju' kepada keluarga stunting
Jumat, 25 Oktober 2019 7:32 WIB
Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten HSU Ahmad Redhani Effendi di Amuntai, Selasa mengatakan, pelatihan bertujuan agar keluarga yang memiliki kerawanan stunting bisa mandiri secara ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka,