Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan H Riswandi berpendapat, peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober penting dilakukan untuk mengingatkan generasi muda terhadap Tragedi Nasional 1965.

"Karena banyak generasi muda bangsa sekarang yang tak mengetahui Tragedi Nasional 47 tahun silam itu, yang merupakan sebuah gerakan yang didalangi Partai Komunis Indonesia untuk mengubah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Pancasila menjadi Komunis," ujarnya di Banjarmasin, Senin.

Pada masa pemerintahan rezim Orde Baru, Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahun, namun semakin memudar di masa-masa kepemimpinan nasional selanjutnya.

Oleh sebab itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menyambut positif diadakannya kembali peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan harapan dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Saya kira tak salah melaksanakan peringatan Hari Kesaktian Pancasila sebagai salah satu wahana bagi generasi muda bangsa kita untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan," kata Riswandi.

Sementara itu, Kasful Anwar, seorang pendidik senior dari kalangan Muhammadiyah, berpendapat bahaya laten komunis harus terus diwaspadai.

Bahkan, ia menduga gerakan terorisme yang belakangan marak di Indonesia merupakan rekayasa dari kelompok yang memiliki pola pikir komunis yang anti-Tuhan atau tak mengenai nilai-nilai agama untuk menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Tidak mustahil gerakan teroris di Indonesia belakangan merupakan sebuah gerakan yang sistemik dari PKI yang mengubah wajah atau menggunakan baju baru, untuk balas dendam menyudutkan atau menghancurkan kaum Muslim di Indonesia," katanya.C

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012