Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Masih eksisnya pasar tradisional, khususnya pasar terapung di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan ditengah serbuan pasar moderen menarik untuk dipelajari Kota Semarang.
       
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Basari saat mengunjungi kantor DPRD Kota Banjarmasin, Selasa.
     
 "Pasar tradisional di Banjarmasin ini masih sangat eksis, kalau di kota kita tidak demikian lagi," ujarnya.
     
Menurut Basari, pasar tradisional yang ada di Semarang saat ini hampir mulai punah. 
       
Penyebabnya, kata dia, banyak toko retail moderen dan online yang mulai berdiri. Selain lebih rapi dan bersih, stok ketersedian barangnya pun sangat lengkap.
     
 "Makanya kami tertarik ke Banjarmasin. Pasar tradisionalnya sangat terawat dengan baik. Kami ingin mengetahui kiat apa yang digunakan, sehingga pasar ini masih lestari sampai sekarang, terutama pasar terapung," terangnya.
       
Kabag Keuangan DPRD Banjarmasin Norhidayah usai menerima kunjungan DPRD Semarang mengatakan, Pasar tradisional di Banjarmasin memang saat masih terjaga dengan baik. 
       
Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, lanjutnya, telah melakukan pelestarian dengan berbagai cara. Menghidupkan roda perekonomian pasar tradisional dengan menambahkan dayatarik melalui wisata susur sungai.
       
"Contohnya Pasar Terapung itu. Pemkot menempatkan pasar ini dengan strategis. Di mana masyarakat akan banyak berkunjung. Dan pastinya, itu menjadi ikon andalan kota ini," katanya.
       
Ia menambahkan, pasar tradisional akan tetap lestari jika pihak pemerintah dan masyarakat bersama menjaga kebersihan dan keberadaan pasar ini. 
       
"Kalau pasarnya besih, lingkungannya baik, warga akan betah berbelanja. Ini pun dapat bersaing dengan pasar moderen," jelasnya.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019