Kabut asap akibat pembakaran lahan hingga kini masih menyelimuti Kota Banjarmasin dan sekitarnya terutama pagi hari dan menjelang tengah malam.


ANTARA pada Selasa melaporkan kondisi seperti itu sudah terjadi hampir sepekan, meski tidak terlalu pekat namun tetap membuat mata perih dan menyebabkan napas terasa sesak.

Menjelang tengah hari kabut asap mulai menipis, namun menjelang petang sampai larut malam kabut asap kembali pekat.

Dampak kabut asap itu juga menyebabkan Kota Banjarmasin dalam beberapa hari terakhir seperti mendung seolah-olah mau turun hujan, padahal itu akibat sinar matahari yang tertutup kabut asap.

Meski kabut asap dampaknya mulai terasa, warga Banjarmasin tetap melakukan aktivitas seperti biasa dan jalan raya tetap ramai, begitu pula siswa sekolah tetap masuk seperti hari biasa atau tidak ada perubahan jadwal masuk.

Kondisi itu berbeda dengan beberapa sekolah di Palangkaraya yang mulai besok berencana mengubah jadwal masuk siswa dari biasanya pukul 06.30 WIB menjadi pukul 07.00 WIB atau saat kabut asap mulai berkurang.

Kesadaran warga menggunakan masker juga masih sangat kurang, terbukti mayoritas warga yang beraktivitas di luar rumah tidak mengenakan masker, padahal pelindung pernapasan itu sangat penting agar tidak langsung menghirup partikel yang membahayakan.

Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan melalui Kadinkes Pemprov Kalsel Rosihan Adhani sudah berkali-kali memberikan imbauan agar warga selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Imbuan itu dikeluarkan mengingat kabut asap sangat berbahaya bagi kesehatan terutama bisa menimbulkan penyakit inpeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Kabut asap di Kota Banjarmasin dan sekitarnya diduga berasal dari kebakaran lahan di luar kota terutama di kawasan Gambut, Kabupaten Banjar, Landasan Ulin dan Liang Anggang, Kota Banjarbaru.

  Setiap tahun kedua daerah itu memang menjadi penyebab timbulnya kabut asap di Banjarmasin di samping kabut asap kiriman dari kebakaran lahan di Kalteng yang wilayahnya berdekatan dengan Banjarmasin./D.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012