Barabai, (Antaranews Kalsel) - Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan kompetensi pendidik PAUD.
Upaya tersebut, dilakukan melalui Workshop Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Pendidik (PTK) PAUD, digelar di Pendopo Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Kamis (14/2).
Acara dengan tema "Ragam Kegiatan Main Keaksaraan di PAUD" dengan mendatangkan narasumber dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat Sisilia Maryati.
Kegiatan juga diikuti oleh Pendidik dan tenaga pendidik PAUD dari berbagai Kabupaten diantaranya Kabupaten HST, Balangan dan Tabalong.
Pada pemaparannya, Sisilia Maryati yang juga seorang praktisi dan pemerhati anak usia dini mengatakan, para pendidik sering terjebak dalam pola pembelajaran yang terstruktur.
Contohnya, dengan mengajarkan anak Calistung (Baca Tulis Hitung) di usia mereka yang masih dini. Padahal seharusnya kegiatan bermain merupakan sarana pembelajaran yang paling tepat.
"Anak anak dalam lembaga saya, meskipun tidak diajarkan pola calistung yang sering kelihatan kaku, mereka tetap bisa baca pada saat mereka sekolah," ujar Sisilia.
Terkait hal tersebut, setelah membuka secara resmi kegiatan workhshop, Bunda PAUD Kabupaten HST Hj Ernawati Chairansyah mengaku sangat antusias terhadap pemikiran dan pengantar singkat dari Sisilia.
Terlebih lagi, latar belakang narasumber merupakan seorang Psikolog yang tentunya sangat sesuai dengan materi acara workshop.
"Semoga melalui Kegiatan Workshop ini, Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan semakin dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam memberikan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini," harapnya.
Di kesempatan itu pula, Bunda Paud Kabupaten HST mendapatkan kenang-kenangan buku dari Sisilia Maryati. Judul bukunya, sama dengan tema acara serta mendapatkan buku dari Percetakan Airlangga.
Baca juga: Mendadak seluruh pegawai Rumah tahanan Barabai di tes urine
Baca juga: Rimpi pisang dari HST dipasarkan sampai ke Timur Tengah
Baca juga: Dalang Upik pengrajin wayang kulit dari HST yang masih bertahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019