Pihak Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melakukan razia yustisi terhadap warga pendatang yang tinggal dan bekerja di wilayah Kota Banjarmasin.

Kepala Bidang Kependudukan Disdukcapil Kota Banjarmasin, Yusuf Effendi di Banjarmasin, Sabtu mengatakan, razia yustisi kali ini hanya sekedar untuk melakukan pengawasan saja.

Selain itu juga razia yustisi kependudukan itu, digelar hanya bersifat sosialisasi kepada warga pendatang yang menetap dan bekerja diwilayah Kota Banjarmasin.

Kegiatan itu perlu dilakukan sebagai bentuk pendataan agar bisa mengetahu ada berapa jumlah warga pendatang yang masuk diwilayah Kota Banjarmasin pasca lebaran Idul Fitri beberapa waktu lalu.

"Razia yustisi kependudukan ini tidak memberikan tindak tegas kepada pendatang baru yang ditemui, karena razia ini sifatnya hanya sosialisasi terlebih dahulu," terangnya.

Yusuf terus mengatakan, razia tersebut dilakukan pada Jumat (14/9) malam yang dimulai sekitar pukul 09.00 wita hingga selesai sesuai target yang ditentukan.

Razia tersebut lebih difokuskan kepara pedagang kaki lima yang ada disepanjang jalan Ahmad Yani dan dikawsan lainnya karena pedagang kaki lima itu diduga sering membawa karyawan dari luar daerah atau kebanyakannya dari pulau Jawa.

"Setelah melakukan sosialisasi kependudukan dan mereka tidak mengindahkan dari aturan yang sudah ditentukan, maka razia yustisi selanjutnya berupa penindakan tegas terhadap yang melanggar aturan yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Banjarmasin," tuturnya usai memimpin razia tersebut.

Kegiatan yustisi kependudukan itu selain Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) sebagai ledeng sektornya, juga dibantu oleh pihak Satuan Polisi Pamong Praja dan dari Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin.

"Kita tidak ada menemukan kendala dalam kegiatan yang kita laksanakan Jumat malam tersebut karena sifatnya hanya sosialisasi dan pemberintauan kepada para pedagang kaki lima, terhadap karyawan baru mereka yang tinggal dan bekerja di Banjarmasin," tuturnya.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012