Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Kasus Demam Berdarah dengue (DBD) mulai bermunculan di Kabupaten Hulu Sungai Utata Kalimantan Selatan dan hampir di 10 kecamatan dilaporan ada warga terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aides Aygepti.

"Jumlah pasien DBD hingga 08 Februari sebanyak 63 orang, kebanyakan merupakan pasien anak yang dirawat di rumah sakit," ujar Kepala bidang P2P Dinas Kesehatan Masbudianto di Amuntai, Jum'at.

Masbudianto mengatakan, DBD merupakan siklus penyakit empat tahunan, kita sudah antisipasi melalui sosialisasi dan promosi kesehatan, khususnya program pemberantasan sarang nyamuk dan aksi 3M plus.

Ia menerangkan, upaya mencegah mewabahnya DBD perlu peran serta dan kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan upaya aksi 3M plus yang dilakukan secara terus menerus secara berkesinambungan untuk mencegah jenis nyamuk penyebar DBD ini berkembang biak.

Upaya pengasapan (fogging) dilakukan di kawasan tempat tinggal pasien yang terjangkit DBD. Sesuai jumlah jumlah pasien demikian pula jumlah fogging dilakukan.

"Sebenarnya fogging merupakan upaya terakhir yang harus dilakukan karena sudah ada warga yang terjangkit, pelaksanaan fogging didalam pengawasan dinas kesehatan karena penggunaan bahan kimia," terangnya.

Masyarakat pun dihimbau untuk tidak sembarangan melakukan fogging sendiri tanpa ijin dan pengawasan dari petugas Dinas Kesehatan.

Masbudianto menginformasikan jika di Kalsel sudah terjadi lima kasus kematian pasien DBD per 31 Januari. Pihaknya sudah menyebarluaskan surat edaran dari Bupati HSU berisi himbauan kepada masyarakat agar waspada dan melakukan aksi 3M plus yakni membersihkan, mengubur dan menguras.

"Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala DBD agar segera dibawa berobat ke Puskesmas setempat," pungkasnya.

Jumlah pasien DBD di Kabupaten HSU pada 2018 sebanyak 182 orang. Sedangkan di awal tahun 2019 saja sudah sebanyak 63 orang. Jajaran Dinas Kesehatan kini fokus untuk melakukan upaya semaksimal mungkin agar jumlah pasien DBD dan penyebarannya tidak bertambah luas.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019