Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan Yuli Hertawan menjamin persediaan beras lokal di daerahnya aman hingga dua tahun.
"Angka sementara surplus beras di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebesar 50.070 ton, sedang jumlah konsumsi hanya sekitar 27,948 ton jadi stok mencukupi untuk kebutuhan 24 bulan kedepan, apabila beras lokal HSU tidak dijual keluar daerah," ujar Yuli Hertawan di Amuntai, Rabu.
Yuli mengatakan, masih berdasarkan angka sementara jumlah produksi beras pada 2018 sebanyak 88.981 ton. Selain untuk konsumsi masyarakat juga untuk kebutuhan lain sebanyak 2963 ton.
Dikatakan, surplus beras terjadi merata hampir di semua kecamatan kecuali Paminggir, namun kecamatan lain yang surplus bisa menutupi kebutuhan beras dikecamatan lain.
Mengapa sebab Kabupaten HSU masih mendatangkan beras jenis tertentu dari luar daerah, karena jenis beras lokal di Kabupaten HSU memang kurang digemari oleh sebagian masyarakatnya sehingga petani menjual hasil panen padi keluar daerah.
Lahan pertanian di Kabupaten HSU hanya cocok untuk varietas bibit padi tertentu sehingga petani tidak bisa menanam jenis padi yang biasa disukai masyarakat Kalsel secara umum yakni jenis beras Siam Unus.
"Lahan pertanian kita ber tipe lahan rawa lebih cocok untuk varietas mekongga, ciherang, cibogo, cisokan dan inpari 30," katanya.
Meski demikian sebagian masyarakat di pedesaan HSU masih menyukai dan mengkonsumsi jenis padi lokal ini, sebagian harus di jual keluar daerah seperti Kalteng, Kaltim hingga ke Sulawesi.
Yuli memperkirakan surplus beras di HSU masih bisa mengingat tipe lahan rawa yang dimiliki daerah ini bisa menjadi penyangga masa tanam disaat daerah lain yang berada didataran tinggi tengah mengalami musim kemarau.
"Jadi untuk stok beras secaea umum tidak ada masalah di HSU," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Angka sementara surplus beras di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebesar 50.070 ton, sedang jumlah konsumsi hanya sekitar 27,948 ton jadi stok mencukupi untuk kebutuhan 24 bulan kedepan, apabila beras lokal HSU tidak dijual keluar daerah," ujar Yuli Hertawan di Amuntai, Rabu.
Yuli mengatakan, masih berdasarkan angka sementara jumlah produksi beras pada 2018 sebanyak 88.981 ton. Selain untuk konsumsi masyarakat juga untuk kebutuhan lain sebanyak 2963 ton.
Dikatakan, surplus beras terjadi merata hampir di semua kecamatan kecuali Paminggir, namun kecamatan lain yang surplus bisa menutupi kebutuhan beras dikecamatan lain.
Mengapa sebab Kabupaten HSU masih mendatangkan beras jenis tertentu dari luar daerah, karena jenis beras lokal di Kabupaten HSU memang kurang digemari oleh sebagian masyarakatnya sehingga petani menjual hasil panen padi keluar daerah.
Lahan pertanian di Kabupaten HSU hanya cocok untuk varietas bibit padi tertentu sehingga petani tidak bisa menanam jenis padi yang biasa disukai masyarakat Kalsel secara umum yakni jenis beras Siam Unus.
"Lahan pertanian kita ber tipe lahan rawa lebih cocok untuk varietas mekongga, ciherang, cibogo, cisokan dan inpari 30," katanya.
Meski demikian sebagian masyarakat di pedesaan HSU masih menyukai dan mengkonsumsi jenis padi lokal ini, sebagian harus di jual keluar daerah seperti Kalteng, Kaltim hingga ke Sulawesi.
Yuli memperkirakan surplus beras di HSU masih bisa mengingat tipe lahan rawa yang dimiliki daerah ini bisa menjadi penyangga masa tanam disaat daerah lain yang berada didataran tinggi tengah mengalami musim kemarau.
"Jadi untuk stok beras secaea umum tidak ada masalah di HSU," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019