Setelah sukses meningkatkan budidaya jenis tanaman berakar pendek berupa sayur-sayuran di kawasan daerah pesisir, saat ini Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mulai melirik pengembangan sektor peternakan itik.


"Usaha petani kini sudah mulai merambah ke sektor peternakan itik, potensi hasilnya juga tidak kalah menarik dibandingkan tanaman sayur," kata Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, H Rahmat di Batulicin, Senin.

Menurut H Rahmat, setidaknya saat ini sudah ada enam kolompok tani peternak itik khusunya di kawasan Kecamatan Kusan Hilir yang dalam tahap merintis dan pembinaan pemerintah setempat.

Ternak itik yang dikembangakan adalah itik lokal dari jenis Saratih. Itik tersebut merupakan jenis itik pedaging yang memiliki nilai jual tinggi dengan masa panen yang relatif singkat.

Untuk menunjang suksesnya budi daya itik para pertenak memberikan pakan itik dari campuran dedak atau bekatul, jagung, sagu,dan sisa-sisa ikan laut dari para nelayan yang sudah tidak layak konsumsi dengan biaya relatif murah.

Memberi campuran pakan itik juga dianggap langkah sinergis dalam memanfaatkan potensi daerah lokal yang hakekatnya memiliki hasil alam melimpah.

"Kualitas pakan yang bagus akan lebih meningkatkan produktifitas beternak itik. Dalam tiga bulan saja itik sudah bisa di panen dan dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp60.000 per ekor," kata seorang peternak itik, Bahrullah (50.

Tingginya permintaan daging itik oleh konsumen diharapkan jadi pendorong laju pertumbuhan kesejahteraan ekonomi peternak itik didaerah.

Sehingga penetrasi pasar kebutuhan itik tidak hanya mampu berkembang pada sektor peternakan saja tapi juga berupa rumah makan dan olahan khas lainya yang berbahan dasar daging itik.

  "Ini peluang besar yang harus segera dibangun. Supaya produktivitas dan kesejahteraan masyarakat bisa lebih meningkat," tegas H Ramat mengakhiri pembicaraanya./Yanto/D.

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012