Sekitar 201 kebaran yang ada di wilayah Kalsel terjadi diwilayah pemukiman padat penduduk terhintung mulai 1 Januari 2012 hingga 27 Agustus 2012.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Bantuan Sosial Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Achmadi di Banjarmasin, Senin mengatakan kebakaran tersebut kebanyakan terjadi di pemukiman.

Dari 201 kebakaran yang terjadi di pemukiman Kalsel itu, menurut data di Dinas Sosial Provinsi Kalsel terbanyak terjadi di wilayah Kota Banjarmasin yang mencapai hingga 54 kali kebakaran.

Sedangkan untuk kejadian terbanyak kedua dan ketiga akibat kebakaran itu terjadi diwilayah pemukiman diwilayah Tabalong dan Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan.

"Kita terus melakukan pendataan setiap kejadian bencana sosial tersebut, dan pihak kita juga akan melakukan bantuan sosial terhadap kejadian kebakaran itu apabila korban lebih dari 50 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal," ucapnya kepada ANTARA.

Bukan itu saja, dari 201 kebakaran yang terjadi dipemukiman penduduk itu ada sekitar 579 kepala keluarga dan 2194 jiwa yang kehilangan tempat tinggal dari musibah itu.

Terus dikatakan, selain itu juga ada sekitar 14 korban jiwa yang meninggal dunia dan 10 orang mengalami luka-luka dari tragedi bencana sosial itu.

Achmadi juga mengatakan, terkerusakan yang dialami akibat kebakaran itu, sesuai data keselurahan di kabupaten/kota sekalsel itu untuk rusak total sebanyak 560 buah, rusak berat sebanyak 17 buah dan rusak ringan sebanyal 20 buah.

Sedangkan untuk kerugian yang dialami total keseluruhan dari 201 kebakaran yang terjadi di 13 kabupaten/kota di Kalsel itu ditaksirkan kerugian mencapai hingga Rp 31.378.811.000.

"Jumlah kebakaran saat ini di Kalsel di 2012 bila di bandingkan 2011 diperkirakan akan meningkat menurut data yang dikumpulkan oleh pihak Dinas Sosial Provinsi Kalsel," terang pria yang ramah itu.

Untuk data kebakaran di 2011 berjumlah sebanyak 223 kali kebakaran, sedang di 2012 mulai 1 Januari hingga saat ini telah mencapai 201 kali kebakaran.

Kemungkinan hal itu akan bertambah apabila masyarakat tidak hati-hati menjaga agar tidak terjadi kebakaran, dengan selalu melakukan pemeriksaan sebelum tidur ataupun meninggal tempat tinggal mereka, demikian Achmadi.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012