Banjarmasin,(Antaranews Kalsel) - Sekretaris Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Imam Suprastowo mengatakan, keinginan membangun pabrik pengolahan bahan baku dari karet atau lateks di provinsinya masih menunggu hasil kajian.

"Pasalnya tanpa hasil kajian terlebih dahulu, sulit untuk memanfaatkan bahan olah karet tersebut secara maksimal atau tepat guna," ujarnya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Selasa.

Sementara Kalsel yang luas wilayahnya sekitar 3,7 juta hektare dengan penduduknya kini empat juta jiwa lebih dan tersebar pada 13 kabupaten/kota, juga memiliki perkebunan karet atau karet rakyat yang cukup potensial.

Namun pangsa pasar masih besar berorientasi ekspor, sehingga tidak bisa lepas dari permainan pasaran dunia/internasional yang dapat berdampak anjloknya harga komoditas tersebut.

"Tetapi dengan keberadaan pabrik pengolahan karet di banua kita, bukan cuma akan mendatangkan nilai tambah bagi pemerintah daerah, melainkan pula terhadap masyarakat setempat, terutama petani/pekebun itu sendiri," tuturnya menjawab Antara Kalsel.

Oleh karenanya tujuan pembangunan pabrik karet tersebut antara lain untuk menjaga stabilitas harga karet di Kalsel, terutama di pada tingkat petani karet, lanjut politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) tersebut menambahkan, tujuan pembangunan pabrik pengolahan karet itu semua bermuara untuk menyejahterakan rakyat.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan kunjungan kerja ke luar daerah beberapa waktu lalu, Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan SAg dari Partai Persatuan Pembangunan mendatangi Direktorat Agro Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di Jakarta.

"Dalam konsultasi dengan Direktorat Agro Industri tersebut kita berharap agar Kalsel mendapat jatah pembangunan pabrik pengolahan karet," lanjutnya.

"Pasalnya berdasarkan informasi belakangan Indonesia mulai merintis mengembangkan aspal dengan bahan baku dari karet, dan hasilnya cukup memuaskan," demikian Imam Suprastowo.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019