Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Irjen Yazid Fanani mengatakan, aplikasi "Siharat" (Siap Hadapi Beragam Kejahatan) bisa menjadi pilot project atau percontohan bagi kepolisian setempat.
     
"Aplikasi Siharat yang dijalankan jajaran Polres Banjarbaru, jika memang bagus, maka bisa menjadi percontohan bagi polres lain di jajaran Polda Kalsel," ujar kapolda di Banjarbaru, Kamis.
     
Pernyataan itu disampaikan kapolda usai mengunjungi mapolres Banjarbaru dalam rangka kunjungan kerja di polres jajaran Polda Kalsel sekaligus memberi pengarahan kepada personel.
     
Menurut Kapolda, pihaknya meminta Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya untuk menyampaikan hasil yang telah dicapai terkait penggunaan aplikasi Siharat sejak diluncurkan Januari 2018.
     
"Kami minta kapolres menyampaikan laporan mengenai apa saja yang telah dilakukan aplikasi Siharat, nanti akan dievaluasi dan jika bagus maka bisa jadi pilot project," ungkapnya.
     
Ditekankan kapolda, langkah untuk menciptakan suasana keamanan dan ketertiban yang kondusif bukan hanya tugas kepolisian tetapi jika memerlukan peran aktif masyarakat.

"Masyarakat harus berperan dengan berani melaporkan apabila mengetahui indikasi gangguan kamtibmas sehingga personel kepolisian bisa diturunkan untuk mengantisipasinya," ucap dia.
     
Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya mengatakan, Siharat merupakan bahasa Banjar artinya hebat (harat) ditambah awalan si menunjukan sikap seseorang atau sekelompok orang yang hebat.
     
"Siharat merupakan aplikasi berbasis teknologi informasi yang bisa digunakan masyarakat untuk meminta bantuan atau pertolongan kepolisian dengan menekan tombol panik di ponselnya," ujar dia.
   
Dikatakan, sistem yang dibangun membantu personel kepolisian untuk bergerak cepat menangani permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga bisa meredamnya agar tidak meluas.
     
"Begitu tombol panik ditekan maka ponsel seluruh personel Polres Banjarbaru langsung berbunyi dan petugas langsung merespon dengan menelepon nomor yang menekan tombil," jelasnya.
     
Ditambahkan, respon cepat personel kepolisian sangat diperlukan sehingga bisa mengantisipasi kemungkinan yang terjadi ditengah masyarakat khususnya gangguan kamtibmas.
     
"Kehadiran polisi ditengah masyarakat harus cepat sehingga melalui Siharat, masyarakat bisa memanggil polisi kapan dan dimana pun berada sehingga bisa membantu mereka," katanya.
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019