Barabai, (Antaranews Kalsel) - Ribuan warga kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) hadiri acara gema shalawat dan tabligh akbar yang diisi oleh para ulama dan habaib pada malam pergantian tahun 2018 menuju 2019 di lapangan Dwi Warna Barabai.
"Saya begitu bangga selama tiga tahun pelaksanaan kegiatan Gema Shalawat ini selalu dipenuhi ribuan jamaah yang bersemangat datang untuk meninggikan kalimat Allah," ujar Plt Bupati HST H A Chairansyah saat memberikan sambutan.
Menurutnya, dilaksanakan dzikir, shalawat dan tabligh akbar di malam pergantian tahun ini merupakan hal yang positif dalam pembangunan mental spiritual masyarakat.
"Kegiatan ini juga dapat mencegah dan meminimalisir perilaku negatif dan hura-hura di malam pergantian tahun," ujarnya.
Ketika tepat pukul 00.00 wita, Plt Bupati menabuh gendang tarbang tanda masuknya tahun 2019 yang diiringi dengan teriakan shalawat Nabi.
Sebelumnya, Ketua MUI HST KH Wajihuddin Shaleh pada tausiahnya juga mengingatkan agar momentum tahun baru jadikan media introspeksi diri, apabila banyak perbuatan baik maka tingkatkan dan apabila terdapat dosa maka bertaubatlah.
"Malaikat, anggota tubuh, bumi yang kita pijak akan menjadi saksi perbuatan jahat namun dengan taubat saksi-sakti tersebut akan dilupakan," katanya.
Gema shalawat itu juga diisi dengan pembacaan syair habsyi dan shalawat fatih yang dipimpin oleh Habib Nuh Alydrus selaku pembina Majelis Shalawat Nurul Latif HST.
Acara itu turut dihadiri jajaran unsur Muspida, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Bagian, camat, para ulama dan habaib serta tokoh masyarakat lainnya.
Baca juga: MUI HST menghimbau agar malam tahun baru tidak melakukan hiburan dan hura-hura
Baca juga: Siswa SD dari Barabai juara pertama Karate Lemkari Sudirman Cup
Baca juga: Para pendekar HST gelorakan Save Meratus pada hari jadi kabupaten
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Saya begitu bangga selama tiga tahun pelaksanaan kegiatan Gema Shalawat ini selalu dipenuhi ribuan jamaah yang bersemangat datang untuk meninggikan kalimat Allah," ujar Plt Bupati HST H A Chairansyah saat memberikan sambutan.
Menurutnya, dilaksanakan dzikir, shalawat dan tabligh akbar di malam pergantian tahun ini merupakan hal yang positif dalam pembangunan mental spiritual masyarakat.
"Kegiatan ini juga dapat mencegah dan meminimalisir perilaku negatif dan hura-hura di malam pergantian tahun," ujarnya.
Ketika tepat pukul 00.00 wita, Plt Bupati menabuh gendang tarbang tanda masuknya tahun 2019 yang diiringi dengan teriakan shalawat Nabi.
Sebelumnya, Ketua MUI HST KH Wajihuddin Shaleh pada tausiahnya juga mengingatkan agar momentum tahun baru jadikan media introspeksi diri, apabila banyak perbuatan baik maka tingkatkan dan apabila terdapat dosa maka bertaubatlah.
"Malaikat, anggota tubuh, bumi yang kita pijak akan menjadi saksi perbuatan jahat namun dengan taubat saksi-sakti tersebut akan dilupakan," katanya.
Gema shalawat itu juga diisi dengan pembacaan syair habsyi dan shalawat fatih yang dipimpin oleh Habib Nuh Alydrus selaku pembina Majelis Shalawat Nurul Latif HST.
Acara itu turut dihadiri jajaran unsur Muspida, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Bagian, camat, para ulama dan habaib serta tokoh masyarakat lainnya.
Baca juga: MUI HST menghimbau agar malam tahun baru tidak melakukan hiburan dan hura-hura
Baca juga: Siswa SD dari Barabai juara pertama Karate Lemkari Sudirman Cup
Baca juga: Para pendekar HST gelorakan Save Meratus pada hari jadi kabupaten
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019