Kotabaru,  (ANTARA News Kalsel) - Tingkat inflasi menjelang Hari Natal dan tahun baru 2019 di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, relatif rendah.

"Memang ada inflasi tapi tidak signifikan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kotabaru Akhmad Asbili usai rapat koordinasi menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2019, Rabu.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam tiga tahun terakhir, inflasi atau peningkatan harga-harga di akhir tahun memang selalu terjadi.

Meski demikian, angkanya di bawah satu persen dan masih lebih kecil dibanding inflasi saat bulan puasa.

Adapun komoditas pendorong inflasi utama adalah kelompok bahan-bahan pangan seperti bawang merah, cabai, daging ayam, ikan, sayur mayur, beras, dan telur.

Selain tidak signifikan, tren inflasi itupun jarang bertahan lama. Pemerintah daerah baru akan melakukan langkah intervensi jika kenaikan harga sudah di atas kewajaran dan berlangsung terus-menerus.

"Ambil contoh beras. Kalau harganya naik 20 persen tiga bulan berturut-turut, pemerintah wajib melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga. Tapi kalau fluktuasi sesaat saja, tidak harus kita lakukan intervensi," ujar Asbili.

Jika harga-harga sudah naik di atas kewajaran, maka langkah-langkah pengendalian yang akan dilakukan seperti meningkatkan pasokan dan melaksanakan operasi pasar.

Pewarta: Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018