Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan melalui alat kelengkapan dewan (AKD) berkomitmen memperjuangkan tiga bidang prioritas yakni, jalan, listrik dan air bersih.

Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Denny Hendro Kurnianto, Senin mengatakan, tiga poin utama tersebut yang menjadi skala prioritas untuk diperjuangkan bagi para wakil rakyat baik periode sekarang maupun yang akan datang.

"Ketersediaan sarana jalan yang bagus, pemerataan energi berupa listrik (PLN) serta pemenuhan air bersih, merupakan tiga kebutuhan yang sangat mendasar bagi rakyat," katanya.

Ketiga hal tersebut di Kotabaru, menurut Denny ,belum sepenuhnya terwujud, khususnya di daerah terpencil yang relatif sulit koneksinya dengan ibu kota kabupaten, karena secara geografis Kotabaru merupakan daerah kepulauan.

Dijelaskanya, data inventarisasi yang dilakukan khususnya di daerah pemilihan Kotabaru III, masih terdapat 24 desa yang belum merasakan fasilitas aliran listrik PLN.

Diantaranya lima desa yang tersebar di Kecamatan Pamukan Utara dan Pamukan Selatan yaitu Rampa Cengal, Pondok Labu, Sesulung dan Binturung.

"Kabar terkini cukup menggembirakan, karena di desa-desa tersebut sudah dibangun jaringan dan siap dialiri listrik, namun hal itu belum bisa dilakukan karena ada kendala terhalangnya kabel oleh pohon sawit milik perusahaan," tandas Denny.

Dari laporan sejumlah kepala desa setempat, memang jaringan kabel yang menuju ke desa-desa mereka terhalang oleh pelepah pohon sawit sepanjang beberapa kilo meter.

Untuk itu, kami menyarankan agar kepala desa terkait melakukan koordinasi dengan manajemen perusahaan sawit (Minamas) untuk pembebasan pohon sawit sepanjang yang dilalaui jaringan listrik PLN di tempat mereka.

Pada bagian lain, politisi Partai PPP ini ketika usai melakukan rapat konsultasi bersama manajemen PT PLN Persero di Jakarta menjelaskan, manejamen PT PLN pusat mempunyai program sekaligus target secara nasional yakni listrik menyala di seluruh negeri, termasuk di semua desa di Kotabaru Kalsel bisa menyala pada tahun 2021.

Namun dalam perkembangannya, lanjut dia, dari data yang diperoleh, saat ini perhatian PT PLN terhadap Kotabaru cukup tinggi, terbukti lebih dari 85 persen perencanaan dan realisasi penambahan jaringan sudah terwujud.

Dikatakan Denny, di Kabupaten Kotabaru tinggal sekitar 24 desa yang belum teraliri listrik, meski demikian saat ini proses pemasangan jaringan luar terus dilakukan dan tinggal penyambungan instalasi ke rumah warga.

Kabar baiknya adalah, proses pembangunan gardu induk di Desa Stagen sebagai dukungan sistem penyambungan jaringan bawah laut berkapasitas 70 MW dari PLTU Asam-asam terus digenjot dan diperkirakan tidak lama lagi akan selesai.

"Sehingga dengan keyakinan penuh, kami optimis target selambat-lambatnya Februari 2019 seluruh desa di Kotabaru sudah bisa teraliri listrik," kata Denny.

Dan bukan hanya Kotabaru, karena besarnya spemasukan daya tersebut, selain bisa mencukupi masyarakat di Kotabaru, juga melayani masyarakat di kabupaten terdekat lainnya, hal itu bisa terjadi karena tidak lagi devisit daya, tapi justru surplus atau kelebihan.

Oleh sebab itu, koordinasi dan pendekatan terus dia (DPRD Kotabaru) lakukan, guna mempercepat proses pembangunan jaringan dan penyambungan koneksitas jaringan yang dilakukan PT PLN di Kotabaru.

 

Pewarta: Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018