Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, empat tahun anggaran mulai 2015-2018 telah mengucurkan dana sebesar Rp200 miliar untuk melanjutkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Laut Kabupaten Kotabaru-Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar, di Banjarmasin, Senin mengatakan dana tersebut murni dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalsel yang dicairkan secara bertahap.

"Proyeksi pembangunan jembatan tersebut diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp3,5 triliun dalam kesepakatan akan ditanggung Pemkab Kotabaru dan Tanah Bumbu masing-masing Rp250 miliar, Pemprov Kalsel Rp500 miliar dan sisanya pemerintah pusat," kata Roy.

Ia menjelaskan dalam pengerjaan jembatan tersebut baru tertangani menggunakan dana yang berasal dari Pemprov Kalsel dan Pemkab Kotabaru.

Sedangkan Pemkab Tanah Bumbu dan pemerintah pusat hingga saat ini belum mengucurkan dana yang sudah disepakati untuk melanjutkan pembangunan jembatan yang direncanakan memiliki panjang sekitar 5,4 kilometer.

Apabila pemerintah pusat tidak segera mengucurkan dana yang sudah disepakati, dikhawatirkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Laut dengan daratan Kalimantan akan terhenti, karena dana yang terelasisasi sebelumnya sudah habis.

Tanggungan Pemprov Kalsel untuk melanjutkan pembangunan jembatan tersebut kurang Rp300 miliar dari Rp500 miliar, dan anggaran APBD 2019 Pemprov Kalsel tidak mengalokasikan dana sebelum pemerintah pusat mencairkan dana yang sudah disepakati.

Kalau ini tidak ditanggapi serius oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang belum menalokasikan dana dalam kelanjutan pembangunan jembatan, kemungkinan besar pembangunan jembatan tidak selesai sesuai dengan target.

"Dalam perencanaan pembangunanya akan rampung pada periode 2019 sejak peletakan batu pertama pada periode 2015. Namun kenyataannya dalam pembangunannya hingga saat ini baru terealisasi kurang dari 50 persen," katannya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018