Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Terkadang banyak kendala yang dialami anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di lapangan saat bekerja, termasuk saat harus harus memindahkan atau menggeser mesin pengaduk material cor atau biasa disebut molen di medan yang berat.

Kapten Inf Hariyadi S, di Malilingin, Sabtu (3/11) mengatakan, kondisi  tanah yang sudah dilapisi dengan pasir, membaut  roda mesin molen sangat susah untuk didorong.

Baca juga: Satgas TMMD ajarkan anak-anak desa Malilingin baca tulis Al Qur'an

"Walau di bawah teriknya matahari, ternyata tak menyurutkan semangat para anggota Satgas TMMD ke-103 bersama warga untuk melanjutkan pekerjaan pengecoran jembatan menuju Malilingin ke Pariangan," katanya.

Petugas bersama masyarakat, terus berupaya keras memindahkan molen dari satu titik ke titik lainnya.

Dijelaskan dia, pekerjaan TMMD memasuki hari ke-20 ini, telah berhasil merealisasikan pembangunan, namun belum sesuai target yang ditentukan, karena banyak faktor, antara lain  terkendala medan yang banyak tanjakannya .

Satgas bersama warga memutuskan untuk mengangkat mesin molen tersebut ramai-ramai dengan hati-hati, karena mesin molen tersebut memiliki beban yang lumayan berat.

Baca juga: TMMD Kodim 1003 Kandangan gunakan sistem padat karya

“Mesin molen itu sangat penting untuk proses pengadukan material cor agar bisa lebih cepat dan hasilnya bagus, kita memang harus sering memindahkan mesin molen tersebut apabila lokasi rabatnya semakin jauh dari  posisi molen,”katanya.

Dia berharap, agar seluruh anggota Satgas TMMD dan masyarakat Desa Malilingin diberikan kesehatan, sehingga dapat merampungkan pengecoran jembatan sesuai target yang telah ditetapkan.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018