Barabai, (Antaranews Kalsel) - Polres dan Forkopimda Hulu Sungai Tengah (HST) gelar silaturrahmi dengan tokoh agama, ormas dan tokoh adat yang salah satunya adalah membahas terkait pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat.
Kegiatan itu turut di hadiri Plt Bupati HST dan para pengasuh Pondok Pesantren/majelis ta'lim serta sejumlah Organisasi kepemudaan di HST di Rupatama Polres HST, Jum'at (26/10).
Kapolres HST, AKBP Sabana Atmojo menyampaikan terkait kasus pembakaran bendera itu, Dia berharap agar warga muslim yang ada di HST untuk menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian yang saat ini telah ditangani Polda Jabar.
"Kami menghimbau kepada Masyarakat HST untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga persaudaraan dan persatuan untuk menciptakan situasi yang kondusif dan nyaman di Bumi Murakata," katanya.
Dia menambahkan diselenggarakannya kegiatan silaturahmi itu adalah untuk mendeteksi sedini mungkin agar kondisi HST yang saat ini kondusif dapat selalu terjaga dengan baik.
"Terlebih pada saat ini, dimana tahun politik hingga tahun 2019 mendatang tentu saja situasi secara nasional sedikit panas dan kamtibmas sedkit menimbulkan gejolak," kata Kapolres.
Namun apabila seluruh elemen masyarakat masih dapat diajak bicara dan bersilaturahmi, maka insya Allah masyarakat juga akan dapat diajak kompromi.
Plt Bupati HST H A Chairansyah sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Polres HST, karena merupakan bentuk sinergitas bersama yang seandainya masih ada sedikit gejolak di masyarakat, tentu saja akan dapat diselesaikan sedini mungkin.
"Silaturahmi yang melibatkan seluruh tokoh ini tentu saja menginginkan agar Bumi Murakata tetap aman, damai, sejuk dan kondusif, sehingga masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitasnya dapat merasa terjamin," pungkasnya.
Baca juga: Dukung Revolusi hijau Chairansyah Galakkan gerakan menanam pohon
Baca juga: Chairansyah Tegaskan Pembangunan HST Berwawasan Lingkungan
Baca juga: Pemkab HST Wajibkan seluruh kantor desa memasang Asmaul Husna
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kegiatan itu turut di hadiri Plt Bupati HST dan para pengasuh Pondok Pesantren/majelis ta'lim serta sejumlah Organisasi kepemudaan di HST di Rupatama Polres HST, Jum'at (26/10).
Kapolres HST, AKBP Sabana Atmojo menyampaikan terkait kasus pembakaran bendera itu, Dia berharap agar warga muslim yang ada di HST untuk menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian yang saat ini telah ditangani Polda Jabar.
"Kami menghimbau kepada Masyarakat HST untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga persaudaraan dan persatuan untuk menciptakan situasi yang kondusif dan nyaman di Bumi Murakata," katanya.
Dia menambahkan diselenggarakannya kegiatan silaturahmi itu adalah untuk mendeteksi sedini mungkin agar kondisi HST yang saat ini kondusif dapat selalu terjaga dengan baik.
"Terlebih pada saat ini, dimana tahun politik hingga tahun 2019 mendatang tentu saja situasi secara nasional sedikit panas dan kamtibmas sedkit menimbulkan gejolak," kata Kapolres.
Namun apabila seluruh elemen masyarakat masih dapat diajak bicara dan bersilaturahmi, maka insya Allah masyarakat juga akan dapat diajak kompromi.
Plt Bupati HST H A Chairansyah sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Polres HST, karena merupakan bentuk sinergitas bersama yang seandainya masih ada sedikit gejolak di masyarakat, tentu saja akan dapat diselesaikan sedini mungkin.
"Silaturahmi yang melibatkan seluruh tokoh ini tentu saja menginginkan agar Bumi Murakata tetap aman, damai, sejuk dan kondusif, sehingga masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitasnya dapat merasa terjamin," pungkasnya.
Baca juga: Dukung Revolusi hijau Chairansyah Galakkan gerakan menanam pohon
Baca juga: Chairansyah Tegaskan Pembangunan HST Berwawasan Lingkungan
Baca juga: Pemkab HST Wajibkan seluruh kantor desa memasang Asmaul Husna
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018