Tanjung, (Antaranews.Kalsel) - Anggota komisi II DPRD dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tabalong belajar strategi pengembangan investasi daerah ke Pemko Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Komisi II Dewan Tabalong Aries Heryanto menyampaikan pengembangan investasi di 'Bumi.Saraba Kawa' masih rendah padahal potensi SDA cukup tinggi.
"Strategi investasi yang dilakukan Pemko Semarang bisa jadi acuan kita untuk tingkatkan pendapatan daerah," jelas Aries.
Mengingat Kota Semarang telah tiga kali mendapatkan penghargaan investasi tingkat nasional karena berhasil meningkatkan prosentase penanaman modal daerah.
Hal ini disampaikan Aries saat pertemuan dengan jajaran DPMPTSP Kota Semarang sekaligus sharing terkait kondisi investasi masing - masing daerah.
Selain Aries sejumlah anggota Komisi II yakni Mursalin, Dahli dan Hasbianoor juga menyampaikan adanya investor besar di Tabalong faktanya belum memberikan manfaat bagi daerah.
"Investasi yang ada saat ini belum menguntungkan daerah padahal di Tabalong banyak perusahaan besar," ungkap Mursalin.
Sementara itu Kepala DPMPTSP Kabupaten Tabalong Nanang Mulkani
ingin mengembangkan investasi sektor jasa dan perdagangan di 'Bumi Saraba Kawa' ini.
"Pengembangan investasi jasa dan perdagangan rencananya di wilayah Tengah Tabalong," jelas Nanang.
Karena itu keberhasilan Pemko Semarang pun bisa jadi referensi untuk diterapkan di Kabupate Tabalong.
Sekretaris DPMPTSP Kota Semarang Bambang Indriyatmo mengatakan promosi potensi daerah di tingkat nasional maupun internasional jadi salah satu strategi pengembangan investasi daerah.
Termasuk membuat Perda terkait rencana umum penanaman modal serta perbaikan infrastruktur daerah untuk meningkatkan daya taril investor.
Seperti yang disampaikan Kabid Potensi Promosi dan Penanaman Modal DPMPTSP Kota Semarang Suwarto kalau sebelumnya Kota Semarang hanyalah kota transit dan sekarang menjadi kota wisata.
Di Kota Semarang sendiri realisasi investasi pada 2017 capai Rp20,5 triliun dan 2018 ditargetkan Rp15 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Ketua Komisi II Dewan Tabalong Aries Heryanto menyampaikan pengembangan investasi di 'Bumi.Saraba Kawa' masih rendah padahal potensi SDA cukup tinggi.
"Strategi investasi yang dilakukan Pemko Semarang bisa jadi acuan kita untuk tingkatkan pendapatan daerah," jelas Aries.
Mengingat Kota Semarang telah tiga kali mendapatkan penghargaan investasi tingkat nasional karena berhasil meningkatkan prosentase penanaman modal daerah.
Hal ini disampaikan Aries saat pertemuan dengan jajaran DPMPTSP Kota Semarang sekaligus sharing terkait kondisi investasi masing - masing daerah.
Selain Aries sejumlah anggota Komisi II yakni Mursalin, Dahli dan Hasbianoor juga menyampaikan adanya investor besar di Tabalong faktanya belum memberikan manfaat bagi daerah.
"Investasi yang ada saat ini belum menguntungkan daerah padahal di Tabalong banyak perusahaan besar," ungkap Mursalin.
Sementara itu Kepala DPMPTSP Kabupaten Tabalong Nanang Mulkani
ingin mengembangkan investasi sektor jasa dan perdagangan di 'Bumi Saraba Kawa' ini.
"Pengembangan investasi jasa dan perdagangan rencananya di wilayah Tengah Tabalong," jelas Nanang.
Karena itu keberhasilan Pemko Semarang pun bisa jadi referensi untuk diterapkan di Kabupate Tabalong.
Sekretaris DPMPTSP Kota Semarang Bambang Indriyatmo mengatakan promosi potensi daerah di tingkat nasional maupun internasional jadi salah satu strategi pengembangan investasi daerah.
Termasuk membuat Perda terkait rencana umum penanaman modal serta perbaikan infrastruktur daerah untuk meningkatkan daya taril investor.
Seperti yang disampaikan Kabid Potensi Promosi dan Penanaman Modal DPMPTSP Kota Semarang Suwarto kalau sebelumnya Kota Semarang hanyalah kota transit dan sekarang menjadi kota wisata.
Di Kota Semarang sendiri realisasi investasi pada 2017 capai Rp20,5 triliun dan 2018 ditargetkan Rp15 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018