Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan, Prof. Idiannor mengajak seluruh perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta untuk menghijaukan kampus dengan menanam berbagai macam pohon produktif, sehingga kampus menjadi indah dan nyaman.

 Menurut Idiannor, ajakan penanaman pohon tersebut dilakukan melalui program "Tajau" yaitu program penghijauan Kampus khususnya untuk perguruan tinggi swasta (PTS) di Kalimantan.

"Program ini sebenarnya telah lama kita laksanakan, tapi kini kita memakai istilah baru yaitu, Tajau yang berarti Tanam dan Hijaukan Kampus kita" ujar Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan, Prof. Idiannor dalam rangkaian "Kuntau" kunjung pantau nya di Politeknik Kotabaru, Minggu 21/10/2018.

Tajau di Poltek Kotabaru tersebut, diawali dengan menanam 5 bibit pohon pinang, yang dilakukan bersama sama dengan Direktur Politeknik Kotabaru.  

Penanman ini, juga bermana seabgai  ajakan kepada seluruh PTS se Kalimantan, agar membuat lingkungan kampus menjadi asri, indah dan rapi. Serta ada filosofi yang terkandung didalamnya, terkait dengan komitmen yang pernah dilakukan oleh PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah XI yaitu bertekad mencetak alumni yang Inovatif dan Produktif.

"Ini merupakan program nyata, memberikan dan meninggalkan sesuatu yang bermanfaat. Ini juga terkait dengan nilai dan filosofinha yaitu inovatif dan produktif," katanya.

Menurut dia, PTS yang tidak mempunyai space yang luas untuk halaman, bisa menggunakan pot untuk  menghijaukan kampusnya, inilah Inovatif. Yang kita lakukan tidak hanya konsep, dan harus mempunyai hasil, inilah Produktif. Sikap ini harus ditanamkan kepada seluruh mahasiswa.

"Kita hari menanam 5 bibit pohon pinang. Saya juga minta bagian pinggir jalan  dikampus ini, ditanam kelapa gading dan bunga kertas indah dan asri," tambah Prof  Idiannor.

Humas LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan/Muhammad Adie Karya

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018