Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 2.053 ibu hamil dari perwakilan 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan yang mengikuti edukasi sajian "Isi Piringku" raih Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI.

"Syukur alhamdulilah kita dapat rekor MURI, karena ini pertama kalinya di Indonesia bahkan dunia dengan berkumpulnya ibu hamil sebanyak ini," ucap Ketua TP PKK Kalsel Hj Raudatul Jannah, Kamis (18/10).

Bertempat di halaman Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, acara bertajuk "Edukasi sajian isi piringku bagi ibu hamil" itu digelar dalam rangkaian memeriahkan Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke-38 tahun 2018 yang tengah berlangsung.
Raudatul Jannah mengakui, awalnya hanya berniat mengumpulkan ibu hamil 2.018 sesuai tahun saat ini. Namun belakangan banyak yang antusias dan ingin ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan.

"Rekor MURI hanyalah bonus, namun yang lebih terpenting upaya kita bersama mengedukasi ibu hamil agar menyadari kebutuhan gizinya untuk mencegah stunting dan menjaga keluarga dengan 1.000 hari pertama kehidupan," tutur istri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor itu.

Sehingga dia berharap gerakan edukasi itu terus berlanjut di kabupaten dan kota dan ibu hamil yang belum mendapat kesempatan bisa mengikuti acara serupa agar turut teredukasi secara baik dan benar.

"Ini kegiatan sinergitas PKK menggerakkan SKPD terkait dan hasilnya Insya Allah optimal jika dilakukan secara bersama-sama dan terpadu," tandasnya.
Sementara Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek yang turut hadir menyampaikan pesan dan arahannya kepada para ibu hamil agar senantiasa menjaga kandungannya dengan cara memperhatikan kebutuhan gizi serta menerapkan pola hidup sehat.

Dia pun mengapresiasi acara yang menurutnya luar biasa baik. Apalagi bisa sampai mengumpulkan ibu-ibu hamil sangat banyak.

"Tidak gampang bawa ibu hamil seperti ini. Bahkan setiap rombongan harus didampingi ambulan dan dokter, saya sangat apresiasi kerja ibu gubernur luar biasa," katanya.

Terkait stunting atau kekerdilan, Nila mengakui angka persentasenya masih mengkhawatirkan atau cenderung cukup tinggi. Apalagi stunting memiliki korelasi dengan rentan mendapat penyakit lebih banyak dibanding balita normal yang gizinya terpenuhi.

"Anak stunting terutama perempuan akan melahirkan nantinya bayi stunting lagi. Untuk itu, melalui ibu-ibu ini kita menggerakkan cegah stunting sedini mungkin," terangnya menekankan.
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Mirisnya, banyak ibu yang tak tahu kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah pertumbuhan si kecil. Apalagi, jika stunting dialami oleh anak yang masih di bawah usia 2 tahun.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel HM Muslim mengungkapkan, kasus stunting di Kalsel mencapai 36 persen. Untuk itu, mengendalikan dan mencegah sedini mungkin stunting dan masalah gizi lainnya adalah hal penting dan harus dilakukan.

"Ibu hamil dan menyusui harus tahu  menu seimbang yang mesti dikonsumsi. Sehingga edukasi ini dalam rangka meningkatkan kesadaran melalui pengetahuan dan contoh nyata mengonsumsi menu isi piringku yang jadi slogan baru pengganti empat sehat lima sempurna," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, lima perwakilan ibu hamil juga didaulat maju membacakan deklarasi ibu hamil se-Kalsel dalam pencegahan anak stunting dengan edukasi penyajian isi piringku. Dimana poin deklarasi diantaranya berjanji memeriksakan kesehatan minimal empat kali dalam masa kehamilan, minum tablet tambah darah dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Sebelumnya ibu-ibu hamil menyantap sajian yang tersedia di piring dengan menu sehat berisi lauk pauk yang terpenuhi standar gizinya seperti ada nasi, ikan gabus, sayur dan buah jeruk.

Salah satu ibu hamil Rismawati nampak antusias mengikuti kegiatan. Wanita asal Kabupaten Balangan yang tengah hamil lima bulan itu mengakui belum menyadari betul kebutuhan gizi untuknya dan cabang bayi.

"Alhamdulilah sekarang sudah mengerti dan dapat banyak pengetahuan, bahkan dari ibu menteri langsung," cetus wanita yang menanti kelahiran anak pertamanya itu.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018