Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Belum selesai rehab akibat kebakaran pada 3 Oktober lalu, warga di Blok 1-2 RT 42 RW 3 kembali digegerkan dengan kepulan api pada Sabtu siang, 13 Oktober kemarin. Diduga api berasal dari arus pendek dan menghanguskan 3 rumah milik 4 kepala keluarga. Musibah beruntun yang mendera warga Kompleks Herlina Perkasa, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin ini langsung disambangi Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina guna memberikan Bantuan Tanggap Darurat dari Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Senin (15/10). "Atas nama Pemko turut berduka atas musibah ini, semoga para korban diberi ketabahan dan kesabaran, mudahan diganti Allah yang lebih baik lagi" ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, H Ibnu Sina yang juga di dampingi pihak PLN Kalselteng menghimbau kepada warga agar lebih berhati hati dan menjaga kondisi rumah dan instalasi listriknya dengan tidak memakai beban berlebihan. "Nanti dengan PLN kita cek langsung, mulai dari blok ini dulu satu satu, baru keseluruhan di Sei Andai. Dari pantauan sisa kebakaran ada terlihat kabel yang rapuh dan sudah tidak layak, wajar usianya sudah 15 tahun harusnya sudah diganti. Apalagi kondisi rumah dari kayu. Harapan saya ini yg terakhir kebakaran." ujarnya menambahkan.
Sebelumnya tercatat dalam 4 bulan terakhir juga terjadi musibah kebakaran di lokasi sekitar, yakni Pada Sabtu, 21 Juli 2018, Kompleks Permata Hijau RT 37 RW 1 No. 34. Jum'at 10 Agustus 2018 terjadi kebakaran di Jalan Alpukat Blok 1 RT 44 Kelurahan Sungai Andai. Senin siang, 1 Oktober, kebakaran melanda di Kompleks Pesona Persada RT 7 RW 1 Blok D Nomor 150A Kelurahan Sungai Andai.
Usai menyerahkan bantuan korban kebakaran, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyempatkan mengunjungi para korban gempa bumi dan tsunami Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah yang mengungsi ke Kota Banjarmasin. Ada sembilan pengungsi (3 di antarnya anak-anak) yang kini tinggal di eks Taman Kanak Kanak di Jl. Cempaka XII, Kelurahan Mawar, Kecamatan Banjarmasin Tengah. Mereka keluar dari Palu pada hari keempat setelah gempa dan tsunami. Lantaran kelaparan, tak kebagian bantuan, dan khawatir melihat ramainya penjarahan. Menumpang kapal milik Pelni, mereka berlayar menuju Tarakan. Transit di Balikpapan dan memasuki Banjarmasin berkat bantuan salah satu sanak saudara yang sudah lama menetap di sini. Kesedihan mendalam masih terpancar, apalagi jika mengingat 12 anggota keluarga mereka menjadi korban tertimbun gempa.
Pada kesempatan tersebut, H Ibnu Sina berniat akan menguatamakan penyaluran bantuan pada korban yang mengungsi lebih dulu. "Pemko Banjarmasin berencana menyalurkan bantuan ke lokasi terdampak bencana. Ternyata ada sebagian warga Palu yang mengungsi di sini, kita akan utamakan bantuan bagi para pengungsi dulu" ujarnya. H Ibnu Sina juga menyampaikan doa dan duka mendalam kepada para korban dan para pengungsi, "Ini semua Ujian dari Allah, mudahan jadi pelajaran bagi kita", tambahnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Pada kesempatan tersebut, H Ibnu Sina yang juga di dampingi pihak PLN Kalselteng menghimbau kepada warga agar lebih berhati hati dan menjaga kondisi rumah dan instalasi listriknya dengan tidak memakai beban berlebihan. "Nanti dengan PLN kita cek langsung, mulai dari blok ini dulu satu satu, baru keseluruhan di Sei Andai. Dari pantauan sisa kebakaran ada terlihat kabel yang rapuh dan sudah tidak layak, wajar usianya sudah 15 tahun harusnya sudah diganti. Apalagi kondisi rumah dari kayu. Harapan saya ini yg terakhir kebakaran." ujarnya menambahkan.
Sebelumnya tercatat dalam 4 bulan terakhir juga terjadi musibah kebakaran di lokasi sekitar, yakni Pada Sabtu, 21 Juli 2018, Kompleks Permata Hijau RT 37 RW 1 No. 34. Jum'at 10 Agustus 2018 terjadi kebakaran di Jalan Alpukat Blok 1 RT 44 Kelurahan Sungai Andai. Senin siang, 1 Oktober, kebakaran melanda di Kompleks Pesona Persada RT 7 RW 1 Blok D Nomor 150A Kelurahan Sungai Andai.
Usai menyerahkan bantuan korban kebakaran, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyempatkan mengunjungi para korban gempa bumi dan tsunami Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah yang mengungsi ke Kota Banjarmasin. Ada sembilan pengungsi (3 di antarnya anak-anak) yang kini tinggal di eks Taman Kanak Kanak di Jl. Cempaka XII, Kelurahan Mawar, Kecamatan Banjarmasin Tengah. Mereka keluar dari Palu pada hari keempat setelah gempa dan tsunami. Lantaran kelaparan, tak kebagian bantuan, dan khawatir melihat ramainya penjarahan. Menumpang kapal milik Pelni, mereka berlayar menuju Tarakan. Transit di Balikpapan dan memasuki Banjarmasin berkat bantuan salah satu sanak saudara yang sudah lama menetap di sini. Kesedihan mendalam masih terpancar, apalagi jika mengingat 12 anggota keluarga mereka menjadi korban tertimbun gempa.
Pada kesempatan tersebut, H Ibnu Sina berniat akan menguatamakan penyaluran bantuan pada korban yang mengungsi lebih dulu. "Pemko Banjarmasin berencana menyalurkan bantuan ke lokasi terdampak bencana. Ternyata ada sebagian warga Palu yang mengungsi di sini, kita akan utamakan bantuan bagi para pengungsi dulu" ujarnya. H Ibnu Sina juga menyampaikan doa dan duka mendalam kepada para korban dan para pengungsi, "Ini semua Ujian dari Allah, mudahan jadi pelajaran bagi kita", tambahnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018