Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan Hasan Mahlan berpendapat, peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018 di Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, menjadi momentum untuk meningkatkan sistem pertanian terpadu bagi daerah tersebut.
Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi pertanian itu mengemukakan pendapatnya sebelum rapat paripurna lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut di Banjarmasin, Senin.
Pendapatnya itu dikemukakan sesudah Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan SAg dari PPP meninjau tempat yang akan digunakan untuk puncak acara peringatan HPS 2018 di Desa Jejangkit, Kecamatan Mandastana, Batola beberapa waktu lalu.
Politikus senior Partai Golkar itu, mengatakan, kegiatan pertanian di Jejangkit yang menjadi kawasan HPS 2018 bukan hanya tanaman pangan atau bercocok tanam padi, melaunkan juga usaha pertanian dalam pengertian umum/luas.
"Sebagai contoh yang kita lihat di Jejangkit (sekitar 35 kilometer barat Banjarmasin) itu, selain bercocok tanam padi, juga ada usaha perikanan, peternakan dan perkebunan," ujarnya menjawab Antara Kalsel.
Oleh karenanya, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel III/Kabupaten Batola itu berharap, usaha pertanian terpadu di Jejangkit tersebut tidak hanya saat peringatan HPS 2018, tetapi terus berkelanjutan.
"Keberhasilan Jejangkit dalam sistem pertanian terpadu akan memotivasi atau menjadi contoh kabupaten lain di Kalsel, dan pada gilirannya bisa sebagai lumbung pangan nasional," lanjut pegiat serikat pekerja seluruh Indonesia (SPSI) itu.
"Apalagi selain Jejangkit, pemerintah juga mencetak ribuan hektare sawag baru pada beberapa kabupaten di Kalsel, sehingga bisa sebagai penopang untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia," demikian Hasan Mahlan.
Sementara itu Batola yang merupakan daerah persawahan pasang surut bukan saja sekedar sebagai salah satu sentra pertanian Kalsel, tetapi juga merupakan lumbung padi di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Dalam rangkaian HPS 2018, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia memprogramkan pembukaan lahan/pencetakan sawah baru sebanyak ribuan hektare di Jejangkit. (KR-SKR).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi pertanian itu mengemukakan pendapatnya sebelum rapat paripurna lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut di Banjarmasin, Senin.
Pendapatnya itu dikemukakan sesudah Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan SAg dari PPP meninjau tempat yang akan digunakan untuk puncak acara peringatan HPS 2018 di Desa Jejangkit, Kecamatan Mandastana, Batola beberapa waktu lalu.
Politikus senior Partai Golkar itu, mengatakan, kegiatan pertanian di Jejangkit yang menjadi kawasan HPS 2018 bukan hanya tanaman pangan atau bercocok tanam padi, melaunkan juga usaha pertanian dalam pengertian umum/luas.
"Sebagai contoh yang kita lihat di Jejangkit (sekitar 35 kilometer barat Banjarmasin) itu, selain bercocok tanam padi, juga ada usaha perikanan, peternakan dan perkebunan," ujarnya menjawab Antara Kalsel.
Oleh karenanya, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel III/Kabupaten Batola itu berharap, usaha pertanian terpadu di Jejangkit tersebut tidak hanya saat peringatan HPS 2018, tetapi terus berkelanjutan.
"Keberhasilan Jejangkit dalam sistem pertanian terpadu akan memotivasi atau menjadi contoh kabupaten lain di Kalsel, dan pada gilirannya bisa sebagai lumbung pangan nasional," lanjut pegiat serikat pekerja seluruh Indonesia (SPSI) itu.
"Apalagi selain Jejangkit, pemerintah juga mencetak ribuan hektare sawag baru pada beberapa kabupaten di Kalsel, sehingga bisa sebagai penopang untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia," demikian Hasan Mahlan.
Sementara itu Batola yang merupakan daerah persawahan pasang surut bukan saja sekedar sebagai salah satu sentra pertanian Kalsel, tetapi juga merupakan lumbung padi di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Dalam rangkaian HPS 2018, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia memprogramkan pembukaan lahan/pencetakan sawah baru sebanyak ribuan hektare di Jejangkit. (KR-SKR).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018