Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Uskup Banjarmasin, Kalimantan Selatan Mgr Petrus Boddeng Timang mengatakan, sejak didirikannya Keuskupan Banjarmasin 31 Mei 1938, kini di tahun 2018 sudah memasuki usia ke-80 tahun.
"Diusia ke-80 Kesukupan Banjarmasin telah memiliki sembilan Faroki tersebar di wilayah Kalimantan Selatan,"ujar Uskup Mgr Petrus Boddeng Timang, di Banjarmasin, Selasa (9/10).
Menurut dia, dalam rangka memperingati ke-80 tahun berdirinya Keuskupan Banjarmasin, pihaknya menggelar berbagai kegiatan diantaranya, meresmikan Gereja Khatolik di Desa Gendang, Kecamatan Sungai Durian, Tanah Bumbu pada tanggal 7 Oktober 2018.
Selain itu, sebut dia, pada tanggal 11 Oktober 2018 melakukan ziarah ke makam dua pemimpin umat Khatolik di Banjarbaru, peluncuran dan bedah buku biografi Uskup Mgr Petrus Boddeng Timang dan melakukan petermuan dengan 400 orang umat Khatolik.
"Untuk peluncuran dan bedah buku biografi 10 Tahun Melayani Umat Khatolik di Kalsel Uskup Mgr Boddeng Timang tanggal 12 Oktober 2018. sedangkan pertemuan 400 orang umat Khatolik se-Kalsel di Sasana Sehati Banjarmasin dilaksanakan tanggal 13 Oktober 2018,"terangnya.
Selanjutnya, pada tanggal 14 Oktober 2018 dilaksanakan pertemuan akbar di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin dengan menghadirkan 4.000 jemaat dan dihadiri tokoh masyarakat dan perwakilan pemerintah daerah.
"Acara ini dimulai dari pukul 08:00 ampai 12:00 Wita, diisi dengan ibadah dan ramah tamah,"tandasnya.
Kemudian, terang Uskup Mgr Petrus Boddeng Timang, dalam rangka mensukseskan Hari Pangan Sedunia ke XXXVIII 2018 pihaknya juga diundang untuk berpartisipasi melakukan penanaman padi di lahan yang sudah disediakan Pemerintah Provinsi Kalsel di Desa jejangkit Muara.
Dia berharap, diusia 80 tahun Keuskupan Banjarmasin dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bagi daerah, khususnya Kalsel.
Ditambahkan Pastor Albert, peringatan 80 tahun berdirinya Kesukupan Banjarmasin ada empat event yang akan digelar panitia pelaksana peringatan.
"Keempat event itu adalah, Peringatan 80 tahun Keuskupan Banjarmasin, 10 tahun kemimpinan Uskup Mgr Petru Boddeng Timang, 10 tahun mengenali kawasan Meratus dan Sinode Gereja Kahtolik Kalsel,"terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Diusia ke-80 Kesukupan Banjarmasin telah memiliki sembilan Faroki tersebar di wilayah Kalimantan Selatan,"ujar Uskup Mgr Petrus Boddeng Timang, di Banjarmasin, Selasa (9/10).
Menurut dia, dalam rangka memperingati ke-80 tahun berdirinya Keuskupan Banjarmasin, pihaknya menggelar berbagai kegiatan diantaranya, meresmikan Gereja Khatolik di Desa Gendang, Kecamatan Sungai Durian, Tanah Bumbu pada tanggal 7 Oktober 2018.
Selain itu, sebut dia, pada tanggal 11 Oktober 2018 melakukan ziarah ke makam dua pemimpin umat Khatolik di Banjarbaru, peluncuran dan bedah buku biografi Uskup Mgr Petrus Boddeng Timang dan melakukan petermuan dengan 400 orang umat Khatolik.
"Untuk peluncuran dan bedah buku biografi 10 Tahun Melayani Umat Khatolik di Kalsel Uskup Mgr Boddeng Timang tanggal 12 Oktober 2018. sedangkan pertemuan 400 orang umat Khatolik se-Kalsel di Sasana Sehati Banjarmasin dilaksanakan tanggal 13 Oktober 2018,"terangnya.
Selanjutnya, pada tanggal 14 Oktober 2018 dilaksanakan pertemuan akbar di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin dengan menghadirkan 4.000 jemaat dan dihadiri tokoh masyarakat dan perwakilan pemerintah daerah.
"Acara ini dimulai dari pukul 08:00 ampai 12:00 Wita, diisi dengan ibadah dan ramah tamah,"tandasnya.
Kemudian, terang Uskup Mgr Petrus Boddeng Timang, dalam rangka mensukseskan Hari Pangan Sedunia ke XXXVIII 2018 pihaknya juga diundang untuk berpartisipasi melakukan penanaman padi di lahan yang sudah disediakan Pemerintah Provinsi Kalsel di Desa jejangkit Muara.
Dia berharap, diusia 80 tahun Keuskupan Banjarmasin dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bagi daerah, khususnya Kalsel.
Ditambahkan Pastor Albert, peringatan 80 tahun berdirinya Kesukupan Banjarmasin ada empat event yang akan digelar panitia pelaksana peringatan.
"Keempat event itu adalah, Peringatan 80 tahun Keuskupan Banjarmasin, 10 tahun kemimpinan Uskup Mgr Petru Boddeng Timang, 10 tahun mengenali kawasan Meratus dan Sinode Gereja Kahtolik Kalsel,"terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018