Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) studi komparasi ke Kalimantan Selatan, 3 - 5 Oktober 2018 guna mempelajari sumber pendapatan asli daerah (PAD) provinsi yang merupakan "saudara tua" tersebut.

"Kami sengaja memilih Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk studi komparasi pendapatan daerah, karena lebih maju dari kami dalam pendapatan daerah," ujar anggota Tim DPRD Kalteng Hj Agus Susilasani SH, MIP di Banjarmasin, Kamis.

Menurut "Srikandi" Partai NasDem "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) atau "Bumj Tambun Bungai" Kalteng itu, provinsinya yang hampir satu setengah kali luas Pulau Jawa itu, juga memiliki banyak sumber yang cukup potensial untuk pendapatan daerah.

"Namun potensi tersebut belum tergarap maksimal, dan ada pula belum tergarap samasekali," tutur wakjl rakyat Bumi Isen Mulang (Isen Mulang = motto daerah Kalteng) yang juga mengaku alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu.

Sebagai contoh retribusi labuh jangkar belum terkutip pemerintah provinsi (Pemprov) Kalteng, padahal berpotensi besar buat pendapatan daerah, lanjut perempuan yang mengaku, juga mempunyai rumah di Jalan Perdagangan - Kayu Tangi Banjarmasin tersebut.

Begitu pula, "channal fee" (pungutan jasa penggunaan alur) Sungai Barito, Kalteng belum melakukan. Sementara Kalsel sudah melakukan pungutan channal fee alur ambang Sungai Barito.

"Mengenai channal fee tersebut, kami akan mencoba mensinergikan dengan Pemprov Kalsel, bagaimana cara agar sama-sama menguntungkan," tambahnya.

"Pasalnya banyak hasil bumi dan tambang asak Kalteng yang pengangkutannya lewat Sungai Barito," demikian Agus Susilasani.

Menerima kedatangan wakil rakyat dari provinsi tetangga itu, Wakil Ketua DPRD Kalsel H Hamsyuri SH asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta Wakil

Ketua Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan lembaga legislatif provinsi tersebut. H Suripno Sumas SH MH juga dari PKB.

Berdasarkan ilmu bumi Indonrsia, Sungai Barito merupakan sungai terlebar dari semua sungai di republik ini, yang bermuara di Kalsel dan hulunya pedalaman Kalteng.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018