Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pelaku pembunuhan yang terjadi pada Selasa (2/10) dini hari di Jalan Prona IV Gang Ridho, Kecamatan Banjarmasin Selatan ternyata hanyalah disebabkan pelaku yang sakit hati karena ditantang korban berkelahi.

"Motif tersangka Ahmad alias Rondon (25) mengaku sakit hati karena ditantang oleh korban dan rumahnya didatangi korban dan sempat diketuk namun tidak dibukakan," kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Ade Papa Rihi, Rabu. 

Sebelumnya diberitakan Antara, empat pelaku penyerangan terhadap korbannya Sarbani alias Daeng (43) yang ditemukan tewas tergeletak di rumahnya berhasil ditangkap anggota gabungan Jatanras Satreskrim Polresta Banjarmasin dan Unit Reskrim Polsekta Banjarmasin Selatan.

Keempatnya dibekuk polisi di lokasi terpisah usai peristiwa berdarah itu terjadi. Petugas bergerak cepat melakukan penangkapan hingga semua tersangka berhasil diamankan.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin memperlihatkan para tersangka beserta barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menyerang korban hingga tewas. Diantaranya satu bilah parang, satu bilah pisau, satu bilah celurit dan mandau.

Ade mengungkapkan, dua dari empat pelaku merupakan ayah dan anak, yakni Murhan (53) dan Ahmad. Keduanya sepakat mendatangi rumah korban untuk melakukan penyerangan dengan dibantu Mai Surin (20) M (17).

Atas beberapa kali peristiwa pembunuhan yang terjadi belakangan ini, Ade pun mengingatkan masyarakat dapat menjadikan pelajaran sehingga tidak berbuat serupa yang hanya merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Janganlah mudah emosi dan bertindak gegabah. Kita ini negara hukum dan segala perbuatan pidana seperti perkelahian dan sebagainya harus mempertanggungjawabkan di depan hukum. Jadi mulai sekarang masyarakat agar bisa menahan diri dan melaporkan setiap intimidasi ke polisi bukan main hakim sendiri," pungkas alumni Akpol 2006 itu.

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018