Barabai, (Antaranews Kalsel) - Seluas Tujuh hektar lahan belukar di kawasan pegunungan Meratus di Desa Juhu dan Aing Bantai Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) terbakar.
Danramil Birayang, Kapten Inf Rudi Hartono, Selasa (2/9) di Birayang menyampaikan Tim Karhutla HST harus naik gunung dengan perjalanan selama satu hari baru sampai menuju titik api yang terpantau satelit pada koordinat -2.70451S..115.662E di Desa Juhu.
Menurutnya Tim Karhutla yang dipimpin Dia sendiri bersama 3 orang anggota Koramil Birayang, instruktur TRC BPBD HST M.R Rudy dan 2 orang anggota, Kapolsek Birayang Iptu Budiono bersama 2 orang anggota berangkat pada Sabtu (29/9) pagi menuju sasaran dan sampai sasaran pada minggu (30/9).
"Mencapai lokasi hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki dan kondisi medan yang cukup rawan karena kanan kiri banyak jurang," katanya.
Sesampainya di lokasi tim menemukan adanya warga masyarakat di sekitar Desa Juhu dan desa Aing Bantai telah membuka lahan hutan dengan cara membakar.
Dalam kegiatan ini Tim Karhutla HST menemukan 3 lokasi yang terbakar yaitu di koordinat -2.70451S..115.662E Desa Juhu dengan lahan yang di bakar kurang lebih seluas 2 hektar dan posisinya di lereng perbukitan Pegunungan.
TKP kedua yaitu di koordinat -2.64675S..115.71E di Desa Aing Bantai Kecamatan BAT dengan lahan yang di bakar seluas 1,5 hektar dan posisinya datar di tepi pegunungan.
Berikutnya yaitu dilokasi dengan koordinat -2.64791S..115.702E di desa Aing Bantai dengan lahan yang di bakar seluas 3,5 hektar di lereng bukit.
Danramil mengungkapkan dari hasil pengecekan dan pengumpulan keterangan bahwa lahan tersebut sengaja dibakar untuk pertanian oleh masyarakat.
Hal inilah yang membuat Tim Karhutla setelah memastikan api padam total langsung turun gunung dan mensosialisasikan kepada warga masyarakat desa Juhu, Aing Bantai dan sekitarnya.
"Kami menghimbau tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan serta sanksi hukum yang berat dari denda hingga kurungan/penjara bagi pembakar hutan dan lahan, serta mengharapkan agar masyarakat tidak lagi membakar hutan dan lahan untuk pertanian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018