Barabai, (Antaranews Kalsel) - Unit Layanan Modal Mikro (ULAMM) Permodalan Nasional Mandiri (PNM) Cabang Banjarmasin menyelenggarakan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) dengan perkuatan lembaga usaha dengan penerapan manajemen mutu, yang diikuti para nasabah yang ada di Banua Enam dan sekitarnya.
Kepala Bisnis ULAMM wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) Suyanti, di Barabai, Selasa (18/9), mengatakan kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin komunikasi dengan para nasabah sehingga bila ada kendala bila langsung tertangani, termasuk penambahan modal usaha bagi para nasabah yang ingin mengembangkan usahanya.
"Kami berterima kasih atas kehadiran para nasabah, dan harapan kami dengan pertemuan seperti ini bisa menjadi inspirasi untuk para pelaku usaha khususnya di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) begitupun adanya masukan dari para nasabah untuk pelayanan di ULAMM," katanya, saat memberikan sambutan dalam program PKU.
Baca juga: ULAMM PNM Banjarmasin Kembangkan Ekonomi Kreatif
Dijelaskan dia, juga mengundang calon nasabah baru dalam kegiatan ini agar bisa mengetahui beragam produk layanan dari ULAMM sehingga nantinya dapat memanfaatkan layanan tersebut untuk meningkatkan usahanya, begitupun untuk membantu persoalan permodalan yang dihadapi pelaku usaha.
Pengarah PKU Salmani, mengatakan saat ini Permodalan Nasional Mandiri (PNM) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memililiki 77 kantor cabang dan lebih seribu unit yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah memberikan kontribusi berharga dalam membantu perkembangan pelaku usaha.
Dijelaskan dia, selain pembiayaan permodalan dalam produk ULAMM, pihak dia dalam waktu dekat akan kembali meluncurkan produk baru yakni Membina Keluarga Sejatera atau disingkat "Mekar", dan sasaran ibu-ibu di perkumpulan, yasinan dan sejenisnya dan permodalan diberikan tanpa jaminan.
"Pinjaman yang diberikan berkisar dua hingga tiga juta Rupiah per orangnya, dan saat ini sudah ada lima kantor di Banjarmasin untuk layanan Mekar dan nantinya akan dilanjutkan ke Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar," katanya.
Pemateri PKU Fathurrahman, mengatakan permodalan usaha yang diberikan ULAMM PNM Cabang Banjarmasin kongkret telah memberikan sumbangsih besar untuk pengembangan usaha kecil dan menengah di Kabupaten HST, khususnya dan Banua Enam umumnya.
Dijelaskan dia, para nasabah sebagai penerima manfaat permodalan juga sudah semestinya menjaga kepercayaan dari ULAMM untuk memanfaatkan modal sebaik-baiknya dalam usaha yang produktif, untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sekitar melalui pengembangan usaha yang kreatif ditunjang penerapan manajemen mutu.
Baca juga: Pelajar di HST di motivasi untuk berwirausaha
Usaha kecil dan menengah terbukti mampu bertahan di masa krisis, dan perlunya inovasi dalam mengembangkan usaha sehingga produk yang dihasilkan semakin bermutu, memuaskan pelanggan, terkelola dari segi manajemen begitupun administrasi keuangannya sehingga berimplikasi predikat baik untuk mendapatkan penambahan modal usaha.
"Kesalahan kita dalam memaknai pinjaman atau utang tersebut dikarenakan pola pikir yang pragmatis, meminjam hanya untuk keperluan konsumtif dan pola pikir ini harus dirubah dan mulai dari sekarang belajar investasi, dengan memperlakukan pinjaman atau utang kita tersebut sebagai investasi, karena tanpa permodalan yang cukup mustahil usaha bisa lancar" katanya.
Menurut dia, dengan berpikir bahwa utang itu adalah investasi akan memacu pengembangan usaha masing-masing nasabah baik dari kuantitas maupun kualitas, modal yang diberikan dibelanjakan untuk usaha dan dilakukan perhitungan rutin atau administrasi sederhana untuk bisa memantau sendiri perkembangan arus kas.
Begitupun, usai menyimak succes story dari beberapa nasabah yang telah berhasil mengembangan usahanya, dia berpendapat hal itu tak terlepas dari ketekunan dan cermat dalam membelanjakan modal, mereka yang sukses bukan hanya faktor kecerdasan saja tetapi terus mengasah pengalaman dan tak ragu untuk terus belajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018