Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan ekspor impor di Kalimantan Selatan bulan Juli 2018 mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan bulan sebelumnya.
"Nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel Juli naik 28,42 persen dan nilai impor naik sebesar 69,45 persen," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin.
Ia mengatakan, nilai ekspor Kalsel bulan Juli mencapai 896,44 juta dolar AS atau naik dibandingkan ekspor bulan Juni sebesar 698,71 juta dolar AS dan naik 39,48 persen dibanding Juli 2017.
Disebutkan, kelompok barang utama penyumbang ekspor terbesar yakni kelompok bahan bakar mineral sebesar 735,40 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 28,72 dibanding Juni.
Kelompok kedua adalah kelompok lemak dan minyak hewani menyumbang ekspor 134,79 juta dolar AS mengalami kenaikan 37,00 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Kelompok ketiga adalah berbagai produk kimia dengan nilai ekspor 13,77 juta dolar AS yang turun 36,35 persen dibandingkan bulan Juni yang mencapai 21,63 juta dolar AS," ungkapnya.
Menurut dia, negara tujuan utama ekspor yakni Tiongkok sebesar 279,08 juta dolar AS, Jepang sebesar 164,17 juta dolar AS dan India dengan nilai sebesar 160,86 juta dolar AS.
Dua negara tujuan lainnya adalah Malaysia dengan nilai ekspor sebesar 46,68 juta dolar AS dan Filipina dengan nilai ekspor selama bulan Juli sebesar 40,93 juta dolar AS.
Sementara, nilai impor Juli sebesar 158,55 juta dolar AS atau naik 69,45 persen dibanding impor Juni sebesar 93,56 juta dolar AS atau naik 117,01 persen dibanding Juli 2017.
Komoditi utama impor terdiri dari kelompok bahan bakar mineral 147,13 juta dolar AS, kelompok mesin-mesin/peralatan mekanis 7,74 juta dolar AS, kelompok kapal laut 0,52 juta dolar AS.
Kelompok bahan kimia organik 0,47 juta dolar AS, kelompok kendaraan dan bagiannya 0,44 juta dolar AS dengan masing-masing kontribusi 98,58 persen dari total impor bulan Juli 2018.
"Negara utama pemasok impor yakni Singapura sebesar 113,43 juta dolar AS, Malaysia 34,89 juta dolar AS, Taiwan 4,22 juta dolar AS, Tiongkok 3,25 juta dolar AS dan Korsel 0,78 juta dolar AS," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel Juli naik 28,42 persen dan nilai impor naik sebesar 69,45 persen," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin.
Ia mengatakan, nilai ekspor Kalsel bulan Juli mencapai 896,44 juta dolar AS atau naik dibandingkan ekspor bulan Juni sebesar 698,71 juta dolar AS dan naik 39,48 persen dibanding Juli 2017.
Disebutkan, kelompok barang utama penyumbang ekspor terbesar yakni kelompok bahan bakar mineral sebesar 735,40 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 28,72 dibanding Juni.
Kelompok kedua adalah kelompok lemak dan minyak hewani menyumbang ekspor 134,79 juta dolar AS mengalami kenaikan 37,00 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Kelompok ketiga adalah berbagai produk kimia dengan nilai ekspor 13,77 juta dolar AS yang turun 36,35 persen dibandingkan bulan Juni yang mencapai 21,63 juta dolar AS," ungkapnya.
Menurut dia, negara tujuan utama ekspor yakni Tiongkok sebesar 279,08 juta dolar AS, Jepang sebesar 164,17 juta dolar AS dan India dengan nilai sebesar 160,86 juta dolar AS.
Dua negara tujuan lainnya adalah Malaysia dengan nilai ekspor sebesar 46,68 juta dolar AS dan Filipina dengan nilai ekspor selama bulan Juli sebesar 40,93 juta dolar AS.
Sementara, nilai impor Juli sebesar 158,55 juta dolar AS atau naik 69,45 persen dibanding impor Juni sebesar 93,56 juta dolar AS atau naik 117,01 persen dibanding Juli 2017.
Komoditi utama impor terdiri dari kelompok bahan bakar mineral 147,13 juta dolar AS, kelompok mesin-mesin/peralatan mekanis 7,74 juta dolar AS, kelompok kapal laut 0,52 juta dolar AS.
Kelompok bahan kimia organik 0,47 juta dolar AS, kelompok kendaraan dan bagiannya 0,44 juta dolar AS dengan masing-masing kontribusi 98,58 persen dari total impor bulan Juli 2018.
"Negara utama pemasok impor yakni Singapura sebesar 113,43 juta dolar AS, Malaysia 34,89 juta dolar AS, Taiwan 4,22 juta dolar AS, Tiongkok 3,25 juta dolar AS dan Korsel 0,78 juta dolar AS," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018