Marabahan, (Antaranews Kalsel)- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Sugian Nor mengatakan, selama tahun 2017 tercatat 453 warga Barito Kuala meninggal dunia akibat terserang 10 jenis penyakit cukup berbahaya.
     

“Ke-10 penyakit  berbahaya menyerang warga Barito Kuala itu diantaranya,  jantung, stroke, campak, diabetis mellitus atau kencing manis, asma, gangguan saluran pernapasan, epilepsi atau gila babi atau ayan dan gagal ginjal,” ujar Kadis Kesehatan Barito Kuala Sugian Nor, saat menjadi Pembina upacara,  Senin (27/8).
      
Menurut dia,  dari 10 jenis penyakit non menular yang menyerang warga Barito Kuala terbanyak  ditemukan adalah, kasus jantung  mencapai 150 orang, stroke 116 orang, campak 49 orang, diabetis mellitus atau kencing manis 47 orang, asma 47 orang, saluran pernapasan umumnya akibat rokok 23 orang, epilepsi 10 orang dan gagal ginjalsembilan  orang.
      
Sugian menjelaskan, dalam melakukan pencegahan, petugas sudah menggalakan Instruksi Presiden No. 1/2014 tentang Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
      
Dalam upaya menggalakan Germas tersebut, sebut dia, warga diimbau melakukan pencegahan dini terhadap serangan penyakit dengan melakukan cek kesehatan, melakukan olahraga ringan 30 menit sehari, mengurangi mengonsumsi nasi serta perbanyak makan sayur dan buah-buahan,  terutama bagi mereka berumur 35 tahun ke atas.
      
Lebih lanjut dia mengemukakan,  pelayanan kesehatan kepada masyarakat  terdapat dua tempat yang pihaknya lakukan,  tingkat desa dan kecamatan menggunakan fasilitas Puskesmas sedangkan  tingkat kabupaten berupa fasilitas rumah sakit.
      
Pelayanan di Puskesmas, jelas dia, petugas lebih banyak memberikan pelayanan bersifat promosi kesehatan, sosialisasi, serta penyuluhan.
      
Petugas, tambah Kadinkes , juga memberikan pencegahan penyakit kepada kelompok-kelompok yang dianggap potensial dan  memberikan pelayanan bagi penderita yang tidak terlalu parah, namun jika parah diarahkan ke rumah sakit untuk diopname.
      
“Kami berkomitmen untuk menuntaskan 158 jenis penyakit cukup di Puskesmas,  namun kenyataan masyarakat justru selalu meminta rujukan agar dirawat di rumah sakit. Permasalahan inilah yang sering kurang dipahami masyarakat,” tandasnya.


 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018