Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mengeluhkan cakupan Imunisasi Meases (Campak) Rubella (MR) yang tidak sesuai target.

"Hingga akhir Agustus cakupan Imunisasi MR baru sekitar 12 persen atau sekitar 7000-an anak dari 64.500 anak yang ditarget," ujar Kadinkes HSU Agus Fidliansyah di Amuntai, Kamis.

Agus mengatakan, target 50% seharusnya tercapai diakhir Agustus, namun akibat adanya persoalan status halal-haram vaksin Rubella menyebabkan sebagian orang tua masih takut membiarkan anaknya untuk disuntik vaksin.
 
Namun sering terbitnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) 27 Aguatus tentang kebolehan (Mubah) bagi Umat Muslim menggunakan Vaksin Rubella karena kondisi kedaruratan, Agus berharap Masyarakat tidak ragu lagi melakukan Imunisasi MR.

Selain itu, Agus memperkirakan masyarakat masih banyak yang belum memahami betul manfaat Imunisasi MR dan tidak menganggapnya sebagai kegawatdaruratan.
 
"Sebagian lagi karena masih meragukan kehalalan vaksin," tandasnya.

Agus berharap kelompok kerja (Pokja) MR yang terdiri atas gabungan lintas sektoral seperti Dinkes, Kemenag, Rumah Sakit, Dinas Kominfo, Pemda, Dinas Pendidikan, MUI dan lainnya tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mengerti manfaat  Imunisasi MR.

Dinas Kesehatan bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai juga melakukan kegiatan Imunisasi MR bagi para karyawan rumah sakit yang memiliki anak untuk di Imunisasi.
 
"Kegiatan Imunisasi juga dilaksanakan bagi Karyawan Puskesmas di 10 kecamatan, tujuannya untuk memberi contoh dan motivasi bagi masyarakat agar tidak ragu dan takut membawa anak-anak mereka di Imunisasi", pungkas Agus.
 
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018