Jambi (Antaranews Kalsel) - Harga seekor burung bisa menjadi sangat mahal, ketika ia memenangi lomba berkicau, bahkan bisa menembus angka Rp600-700 juta.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto usai menghadiri Perlombaan dan Pameran Burung Berkicau, merebut piala Kapolda Jambi dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Bhayangkara dan Hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Jambi, Minggu.
Ia mengatakan perlombaan burung mempunyai dampak positif bagi pemiliknya. Banyak perlombaan burung ocehan sering menawarkan hadiah yang tinggi dan juga pamor, katanya.
Ia mencontohkan Burung Murai Batu yang menang akan semakin terkenal dan harga jualnya semakin mahal.
"Bisa mencapai Rp300 juta untuk satu ekor burung pemenang di tingkat provinsi, sedangkan pemenang tingkat nasional bisa mencapai Rp600-700 juta," ujar Dianto.
Selain itu, ia mengatakan berantai dari perlombaan burung berkicau adalah pergerakan ekonomi seiring dengan munculnya pembuatan sangkar, pakan, obat-obatan, dan vitamin untuk burung.
Dalam perlombaan itu keluar sebagai juara pada lomba burung berkicau (Murai) juara 1 dari Kota Jambi, juara 2 dari Sijunjung Sumatera Barat, dan juara 3 dari Kabupaten Merangin, Jambi.
Baca juga: Bergaya kasual, presiden saksikan lomba burung berkicau di Bogor
Hal itu dikemukakan Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto usai menghadiri Perlombaan dan Pameran Burung Berkicau, merebut piala Kapolda Jambi dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Bhayangkara dan Hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Jambi, Minggu.
Ia mengatakan perlombaan burung mempunyai dampak positif bagi pemiliknya. Banyak perlombaan burung ocehan sering menawarkan hadiah yang tinggi dan juga pamor, katanya.
Ia mencontohkan Burung Murai Batu yang menang akan semakin terkenal dan harga jualnya semakin mahal.
"Bisa mencapai Rp300 juta untuk satu ekor burung pemenang di tingkat provinsi, sedangkan pemenang tingkat nasional bisa mencapai Rp600-700 juta," ujar Dianto.
Selain itu, ia mengatakan berantai dari perlombaan burung berkicau adalah pergerakan ekonomi seiring dengan munculnya pembuatan sangkar, pakan, obat-obatan, dan vitamin untuk burung.
Dalam perlombaan itu keluar sebagai juara pada lomba burung berkicau (Murai) juara 1 dari Kota Jambi, juara 2 dari Sijunjung Sumatera Barat, dan juara 3 dari Kabupaten Merangin, Jambi.
Baca juga: Bergaya kasual, presiden saksikan lomba burung berkicau di Bogor
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018