Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Pelaksanaan Imunisasi Measles (Campak) Rubella tersisa satu pekan lagi namun Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan masih merasakan perlunya mensosialisasikan jenis Imunisasi baru ini kepada masyarakat. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Agus Fidliansyah di Amuntai, Rabu mengatakan, permasalahan halal haram Imunisasi Campak Rubella masih menjadi alasan penolakan sebagian masyarakat ditambah pemberitaan bohong (hoax) di media sosial.
 
"Tidak ada kandungan babi dalam Vaksin Rumbella sehingga masyarakat tidak perlu khawatir anak mereka diimunisasi dengan vaksin ini," ujar Agus.

Agus mengatakan, perlunya petugas kesehatan bekerja sama dengan para alim ulama untuk menjelaskan mengenai manfaat Imunisasi baik melalui kegiatan pengajian maupun khotbah Jum'at. Apalagi sudah ada sertifikasi kehalalan Imunisasi daru Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sebelumnya Ketua Dewan Pengurus Cabang Muhammadiyah Kabupaten HSU Abdul Kadir juga menyarankan jajaran kesehatan memanfaatkan sarana pengajian dan khotbah Jum'at untuk mensosialisasikan Imunisasi Campak Rubella.
 
"Jadi informasi mengenai Imunisasi perlu juga disampaikan kepada para alim ulama agar bisa diteruskan kepada jama'ah dan diselipkan pada setiap Khotbah Jum'at," kata Abdul Kadir.

Petugas kesehatan, lanjutnya, harus menjelaskan isi kandungan Vaksin yang selama ini dicurigai sebagian masyarakat mengandung hal-hal yang diharamkan.
 
Abdul Kadir berharap petugas kesehatan yang diterjunkan untuk melakukan Imunisasi Campak benar-benar tenaga terlatih agar jangan sampai terjadi kasus.

Satu kasus yang terjadi, kata Kadir, bisa merusak seluruh kegiatan Imunisasi yang dilaksanakan oleh jajaran kesehatan dan menjadi sorotan masyarakat dan media.
 
Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Masbudianto menginformasikan pencanangan Imunisasi Campak Rubella akan dilaksanakan awal Agustus oleh Bupati HSU Abdul Wahid.
 
"Bulan Agustus kegiatan Imunisasi Rubella dilaksanakan di sekolah-sekolah seperti PAUD, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Madrsyah Ibtidaiyah, dilanjutkan Bulan September kepada masyarakat umum," terangnya.

Imunisasi Campak Rubella diberikan kepada anak-anak usia 9 bulan hingga usia kurang dari 15 tahun. Dinas Kesehatan Kabupaten HSU menargetkan bisa mengimunisasi sebanyaj 64 ribu anak.
 
"Jumlah 64 ribu jiwa tersebut merupakan seperempat dari Jumlah Penduduk Kabupaten HSU diharapkan bisa mencapai target Imunisasi sebanyak 90 persen," katanya.

Masbudianto menjelaskan bahwa pelaksanaan Imunisasi Campak Rubella ini merupakan fase kedua yang dilaksanakan didaerah-daerah luar Jawa, setelah pada tahun sebelumnya dilaksanakan di Pulau Jawa sebagai fase pertama pelaksanaan Imunisasi Campak Rubella.

Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Kabupaten HSU drh Suyudi meminta petugas Imunisasi untuk berhati-hati dalam memberikan Imunisasi, memperhatikan kondisi anak serta jangan tergesa-gesa karena banyaknya antrian anak.
 
"Biasanya kalau kondisi badan anak panas atau lainnya, jangan dulu diberikan suntikan Imunisasi," kata Suyudi.

Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas dan Dinas Kominfo jauh-jauh hari sudah melakukan sosialisasi baik melalui spanduk maupun spot iklan untuk radio dan televisi lokal.

Seusai acara Advokasi dan Sosialisasi di Aula Dinas Kesehatan yang dihadiri jajaran kesehatan, SKPD terkait, tokoh agama, Ketua MUI, para camat dan perwakikan Kepolisian dan TNI dilakukan penandatangan bersama Komitmen dan Dukungan Pelaksanaan Imunisasi Campak Rubella.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018