Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banjarmasin akan menyambangi sejumlah Sekolah Menengah Umum (SMU) untuk melakukan perekaman data siswa yang sudah memasuki usia 17 tahun.

"Rencananya di bulan Agustus mau kita datangi SMU-SMU untuk merekam identitas siswa yang sudah memasuki usia 17 tahun, agar mereka dibuatkan Kartu Tanda Penduduk elektronek (KTP-el)," ujar Kadisdukcapil Kota Banjarmasin Khairul Saleh di Banjarmasin, Minggu.

Dia menyatakan, pada bulan Agustus itu dalam perhitungan pihaknya di Disdukcapil akan banyak siswa SMU yang sudah memasuki usia 17 tahun.

"Makanya kita sambangi mereka, agar mereka tidak repot-repot lagi ke Kecamatan atau Disdukcapil," tuturnya.

Sebab, papar Khairul Saleh, saat ini kepengurusan pembuatan KPT-el baik di Unit DIsdukcapil di kecamatan dan dikantor induk Disdukcapil di jalan Sultan Adam, Banjarmasin Utara selalu padat.

"Apalagi menjelang Pemilu ini, makanya untuk mengantisipasi hal itu akan kita oprasikan mobil perekam KTP-el untuk jemput bola pelayanan pemilih potensial tersebut," ujar Khairul Saleh.

Untuk percetakan kartu KTP-el, kata Khairul Saleh, pihaknya tetap memprioritaskan yang sudah lebih dulu melakukan perekaman.

Di mana jumlahnya kini, sambung dia, sudah mencapai 20 ribu lebih, dan direncanakan dalam dua atau tiga bulan ini sudah beres dicetak.

"Mulanya hanya sekitar 10 ribu saja, tapi adanya perkembangan yang signifikan, mungkin karena akan Pemilu 2019, meningkat lebih dua kali lipatnya," papar Khairul Saleh.

Menurut dia, pembuatan KTP-el di Banjarmasin terbilang sangat lancar, bahkan dapat melebihi target pemerintah pusat, yakni, sebanyak 426 ribu pada 2017.

"Kita sudah dapat mencetak hingga sekarang ini sebanyak 448 ribu KTP-el, pada 2018 ini ditingkatkan lagi targetnya sebanyak 450 ribu, kita yakin memenuhi itu, sebab tinggal sedikit saja lagi," paparnya.

Menurut dia lagi, program pembuatan KTP-el yang mulai digalakkan pada 2011 ini memang sempat memenuhi kendala dengan kekurangan blanko.

Namun, lanjut dia, dengan cara maraton dapat dilaksanakan dengan baik hingga hampir 90 persen masyarakat mendapatkan.

"Kadang masyarakat itu membuat, sudah selesai dicetakkan, namun tidak mengambilnya di kecamatan, ini banyak terjadi itu," ucapnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018