Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Antrean mobil atau kendaraan bermotor untuk mendapat bahan bakar minyak (BBM) jenis solar pada sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan Selatan mulai terlihat kembali.
Pantuan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Ahad melaporkan, kendati antrean mulai terlihat untuk mendapatkan solar pada beberapa SPBU di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Namun antrean kendaraan bermotor yang mau mendapatkan solar pada SPBU tersebut tidak sepanjang bulan-bulan sebelumnya, yaitu masih berada dalam kawasan pengisian bahan bakar itu sendiri.
Sebagai contoh pada beberapa SPBU di Jalan A Yani Km17 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, serta Jalan Trikora dan Jalan Soebardjo (lingkar selatan) Banjarbaru dan Banjarmasin terdapat sekitar empat -lima buah truk.
Berbeda dengan bulan-bulan lalu atau hingga sekitar 15 hari mendekati lebaran Idul Fitri 1439 H antrean truk seperti mengular dan sampai ke tepi jalan raya/jalan umum.
Sementara beberapa operator SPBU tersebut menerangkan, antrean hanya sebentar, yaitu sewaktu pengisian tanker bawah tanah, dan menunggu kedatangan mobil tanker sekitar dua-tiga jam.
Sebelumnya Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Riswandi SIP dan anggota komisi tersebut H Hormansyah SAg SH berharap, keterdiaan BBM dari semua jenis tidak cuma sebatas untuk menunjang kelancaran angkutan lebaran Idul Fitri 1439 H.
"Kami berharap ketersediaan dan kelancaran suplai BBM di Kalsel selama-lamanya, minimal hinggga perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019," ujar wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Begitu pula jika memungkinkan harga BBM jangan naik, karena bisa berdampak pada ongkos angkut serta kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan yang berbeda, tetapi sama-sama daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel.
"Kami dari Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta perhubungan yang diketuai H Supian HK SH dari Partai Golkar akan terus memantau ketersediaan dan suplai BBM tersebut," demikian Riswandi dan Hormansyah.
Riswandi berasal dari daerah pemilihan (dapil) Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Sedangkan Hormansyah asal dapil Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Pantuan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Ahad melaporkan, kendati antrean mulai terlihat untuk mendapatkan solar pada beberapa SPBU di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
Namun antrean kendaraan bermotor yang mau mendapatkan solar pada SPBU tersebut tidak sepanjang bulan-bulan sebelumnya, yaitu masih berada dalam kawasan pengisian bahan bakar itu sendiri.
Sebagai contoh pada beberapa SPBU di Jalan A Yani Km17 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, serta Jalan Trikora dan Jalan Soebardjo (lingkar selatan) Banjarbaru dan Banjarmasin terdapat sekitar empat -lima buah truk.
Berbeda dengan bulan-bulan lalu atau hingga sekitar 15 hari mendekati lebaran Idul Fitri 1439 H antrean truk seperti mengular dan sampai ke tepi jalan raya/jalan umum.
Sementara beberapa operator SPBU tersebut menerangkan, antrean hanya sebentar, yaitu sewaktu pengisian tanker bawah tanah, dan menunggu kedatangan mobil tanker sekitar dua-tiga jam.
Sebelumnya Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Riswandi SIP dan anggota komisi tersebut H Hormansyah SAg SH berharap, keterdiaan BBM dari semua jenis tidak cuma sebatas untuk menunjang kelancaran angkutan lebaran Idul Fitri 1439 H.
"Kami berharap ketersediaan dan kelancaran suplai BBM di Kalsel selama-lamanya, minimal hinggga perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019," ujar wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Begitu pula jika memungkinkan harga BBM jangan naik, karena bisa berdampak pada ongkos angkut serta kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan yang berbeda, tetapi sama-sama daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel.
"Kami dari Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta perhubungan yang diketuai H Supian HK SH dari Partai Golkar akan terus memantau ketersediaan dan suplai BBM tersebut," demikian Riswandi dan Hormansyah.
Riswandi berasal dari daerah pemilihan (dapil) Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Sedangkan Hormansyah asal dapil Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018