Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Proyek rehabilitasi dan perluasan gedung terminal Bandar Udara Gusti Syamsir Alam Stagen, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan akan dilanjutkan.
Kepala Bandara Gusti Syamsir Alam Prio Budiono di Kotabaru, Selasa mengatakan kelanjutan pengerjaannya direncanakan setelah lebaran.
"Saat ini dalam tahap penetapan pemenang lelang," ujarnya.
Proyek bernilai Rp10 miliar itu ditargetkan rampung tahun ini. Sebelumnya pada 2017 kontrak terpaksa diputus karena dari hasil evaluasi pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor dinilai tidak layak.
"Karena satu dan lain hal kontrak diputus saat pekerjaan baru terealisasi 50 persen," kata Prio.
Dia menjelaskan rehabilitasi dilakukan karena bangunan terminal saat ini yang dibangun tahun 1974 sudah uzur. Kondisi fasilitas pelayanannya pun sangat kurang.
Kemudian sesuai surat edaran Menteri Perhubungan, gedung VIP harus dibangun jadi satu dengan terminal. Sedangkan gedung VIP di Bandara Gusti Syamsir Alam sebelumnya bukan bagian dari terminal.
Adapun terminal Bandara Gusti Syamsir Alam yang baru memiliki luas 1.692 meter persegi. Luasan ini lebih dua kali lipat dari terminal saat ini yang luasnya hanya 750 meter persegi.
"Kalau kapasitas penumpang nantinya bisa meningkat kira-kira tiga kali lipat dari daya tampung sekarang sekitar 700 orang," Prio menambahkan.
Seiring rehabilitasi dan perluasan gedung terminal Bandara Gusti Syamsir Alam, fasilitas pelayanan pun ditingkatkan. Mulai dari ruang tunggu keberangkatan yang lebih lega, lounge untuk tamu khusus yang menginginkan pelayanan lebih, hingga eskalator otomatis pada fasilitas check in.
"Ruang tunggunya lebih luas karena saat perancangan dulu kami mengharapkan maskapai Garuda Indonesia masuk, kemudian fasilitas lounge, fasilitas check in juga kami tambah," demikian Prio.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kepala Bandara Gusti Syamsir Alam Prio Budiono di Kotabaru, Selasa mengatakan kelanjutan pengerjaannya direncanakan setelah lebaran.
"Saat ini dalam tahap penetapan pemenang lelang," ujarnya.
Proyek bernilai Rp10 miliar itu ditargetkan rampung tahun ini. Sebelumnya pada 2017 kontrak terpaksa diputus karena dari hasil evaluasi pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor dinilai tidak layak.
"Karena satu dan lain hal kontrak diputus saat pekerjaan baru terealisasi 50 persen," kata Prio.
Dia menjelaskan rehabilitasi dilakukan karena bangunan terminal saat ini yang dibangun tahun 1974 sudah uzur. Kondisi fasilitas pelayanannya pun sangat kurang.
Kemudian sesuai surat edaran Menteri Perhubungan, gedung VIP harus dibangun jadi satu dengan terminal. Sedangkan gedung VIP di Bandara Gusti Syamsir Alam sebelumnya bukan bagian dari terminal.
Adapun terminal Bandara Gusti Syamsir Alam yang baru memiliki luas 1.692 meter persegi. Luasan ini lebih dua kali lipat dari terminal saat ini yang luasnya hanya 750 meter persegi.
"Kalau kapasitas penumpang nantinya bisa meningkat kira-kira tiga kali lipat dari daya tampung sekarang sekitar 700 orang," Prio menambahkan.
Seiring rehabilitasi dan perluasan gedung terminal Bandara Gusti Syamsir Alam, fasilitas pelayanan pun ditingkatkan. Mulai dari ruang tunggu keberangkatan yang lebih lega, lounge untuk tamu khusus yang menginginkan pelayanan lebih, hingga eskalator otomatis pada fasilitas check in.
"Ruang tunggunya lebih luas karena saat perancangan dulu kami mengharapkan maskapai Garuda Indonesia masuk, kemudian fasilitas lounge, fasilitas check in juga kami tambah," demikian Prio.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018