Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - PT Adaro Indonesia Lapangan Dahai Paringin Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) memberdayakan ekonomi kerakyatan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tersebut.

Kepala Perwakilan Adaro Banjarmasin Abdurrahman mengemukakan itu usai berbuka puasa bersama antara manajemen perusahaan pertambangan batu bara tersebut dengan awak Kantor Berita Indonesia Antara Kalsel di Banjarmasin, Kamis sore.

Mengenai CSR perusahaan pertambanga batu bara generasi pertama di daerah hulu sungai atau "Banua Aman" Kalsel, dia menerangkan, pihaknya tahun 2018 mengalokasikan untuk CSR sekitar Rp44 miliar.

"Alokasi CSR 2018 lebih besar atau mengalami kenaikan sekitar 10 persen dari 2017," ujarnya didampingi Kepala Humas PT Adaro Lapangan Dahai Paringin (217 kilometer utara Banjarmasin) Joko Susilo dan staf pimpinan kehumasan perusahaan itu, Kadarisman.

Ia mengaku, tidak semua CSR perusahaan tersebut buat pemberdayaan ekonomi kerakyatan atau menunjang usaha produktif masyarakat daerah kawasan pertambangan khususnya.

"Namun sebagian besar CSR tersebut memang untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan, sedangkan sisanya buat membantu kegiatan sosial serta membangun fasilitas umum," tuturnya.

"Pemberdayaan ekonomi kerakyatan itu seperti usaha bidang perikanan, perkebunan rakyat dan industri rumah tangga (home industry)," demikian Abdurrahman.
 
. (Antaranews Kalsel/Mutia Ariani)

Sementara itu Kepala Humas Adaro Lapangan Dahai Paringin Joko Susilo menerangkan, target penambangan batu bara perusahaannya tahun 2018 sekitar 52 juta metrek ton.

Dengan melihat perkembangan produksi batu bara perusahannya, Joko yang baru bergabung dengan Adaro itu tahun 2017 optimistis target 2018 akan tercapai.

"Karena hingga Mei ini, produksi batu bara dari perusahaan kami sudah mencapai 50 persen lebih dari target 2018," demikian Joko Sosilo, didampingi stafnya Kadarisman yang juga mantan wartawan di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Laki-laki kelahiran Jawa Timur (Jatim) dengan pangkat terakhir Letkol TNI itu pernah bertugas di Timor Timur (Timtim), Ambon Maluku, serta Kodam VI Mulawarman di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Ia mengaku, baik ketika bertugas di Timtim maupun di Ambon dan Kodam VI Mulawarman juga banyak berkomunikasi dengan wartawan guna saling tukar informasi dan pendapat.

"Oleh sebab itu dunia pers atau wartawan tidak asing lagi bagi saya, bahkan saling menunjang dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing," demikian Joko.
 
. (Antaranews Kalsel/Mutia Ariani)

Kepala Biro Antara Kalsel Abdul Hakim Muhidin dalam sambutannya berharap, kerja sama dengan perusahaan batu bara yang "go publik" itu terus berlanjut dan ke depan makin meningkat, terutama dalam kegiatan informasi.

Selain itu, dalam meningkatkan dan menumbuhkembangkan kreativitas di bidang kejurnalistikan, baik berupa tulis maupun foto berita, lanjut mantan Karo Antara Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.

 

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018