Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kantor Logistik Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menyetok 453 ton beras untuk bantuan sosial (Bansos), atau beras untuk keluarga sejahtera (Rastra).

"Stok tersebut cukup untuk Bansos Rastra lima bulan ke depan," kata Kepala Kantor Logistik Kotabaru, Nur Endah Saptorini di Kotabaru, Sabtu.

Beras-beras tersebut didatangkan dari Banjarmasin, sebagian dari hasil petani lokal di Kotabaru dan Tanah Bumbu.

Rini menjelaskan, realisasi penyaluran Bansos Rastra di Kotabaru hingga Mei telah mencapai 100 persen.

"Secara umum kita sudah mengeluarkan barang hingga 100 persen kuota untuk periode Mei," Rini menambahkan.

Ia berharap dengan stok yang ada saat ini, penyaluran Bansos Rastra akan lebih memuaskan bagi keluarga penerima manfaat (KPM).

Kabupaten Kotabaru yang terdiri dari kepulauan memiliki beberapa wilayah kecamatan dan desa yang sulit dijangkau, baik melalui transportasi darat maupun laut.

Daerah yang sulit tersebut di antaranya, Pulau Maradapan, Pulau Marabatuan, di Kecamatan Pulau Sembilan, Pulau Kerasian dan Pulau Kerumputan di Kecamatan Pulaulaut Kepulauan, Tanjung Smalantakan, di Kecamatan Pamukan Selatan.

Desa Muara Ore, dan Desa Limbur di Kecamatan Hampang, serta beberapa desa yang lainnya.

Dalam waktu tertentu terjadi gelombang laut tinggi, sehingga kapal tidak diperkenankan untuk berlayar.

Sedangkan di di wilayah daratan, desa yang sulit dijangkau tersebut berada di daerah kaki Pegunungan Meratus dan tidak tersedia angkutan umum.

Selain tidak tersedianya alat transportasi sewaktu-waktu, biaya untuk menuju ke lokasi tersebut tergolong lebih mahal.

Sehingga untuk menyalurkan Bansos Ranstra ke daerah-daerah yang tergolong sulit tersebut diperlukan kerja keras, dan waktu yang tepat.

Sementara itu, Kabupaten Kotabaru yang terdiri dari 21 kecamatan dan 202 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 325.827 jiwa (2016) saat ini terdapat 7.521 keluarga penerima manfaat (KPM) Bansos Rastra.

Setiap kepala keluarga mendapatkan jatah 10 kilogram Bansos Rastra.
 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018