Martapura, (Antaranews Kalsel) - Penjagaan markas polisi di wilayah hukum kepolisian Resor Banjar, Polda Kalimantan Selatan, diperketat guna mengantisipasi ancaman teroris terhadap anggota polisi maupun markas kepolisian.
"Penjagaan markas dipertebal untuk mencegah seraph teroris seperti yang terjadi di Mapolrestabes Surabaya," ujar Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete di Martapura, Senin.
Ia mengatakan, penambahan personel yang berjaga di markas bukan hanya di Mapolres Banjar Jalan Ahmad Yani km 39 Martapura, tetapi juga di seluruh polsek jajaran kepolisian setempat.
Disebutkan, pihaknya memerintahkan seluruh kapolsek untuk meningkatkan pengamanan di mapolsek sehingga bisa mencegah serangan teroris yang diduga mengincar anggota Polri maupun markas.
"Kami tidak ingin insiden serangan teroris terjadi di sini sehingga diambil langkah antisipasi dengan mempertebal penjagaan dan menambah personel di pintu masuk markas," ungkapnya.
Dijelaskan, khusus di Mapolres Banjar penjagaan ditingkatkan menempatkan personel bersenjata lengkap dengan rompi antipeluru dan memeriksa setiap tamu yang ingin memasuki markas.
Selain itu, pintu samping markas yang biasanya terbuka dan tamu bebas keluar masuk ditutup rapat ditambah dengan penjagaan personel bersenjata lengkap dari Satuan Sabhara.
"Setiap tamu yang ingin masuk ke mapolres ditanya tujuannya dan mereka diminta memperlihatkan barang yang dibawa. Intinya, kami mencagah hal-hal tidak diinginkan," ucapnya.
Salah satu polsek yang meningkatkan penjagaan markas adalah Polsek Simpang Empat dengan menempatkan personel di pintu masuk mapolsek yang telah diberi besi penghalang.
"Selain menambah penjagaan, kami juga memerintahkan anggota melakukan sistem pengamanan markas dengan cara memeriksa setiap tamu," ujar Kapolsek Simpang Empat AKP Wahyu Ismoyo.
Dikatakan, sesuai standar operasional prosedur, penjagaan diperketat dengan menempatkan personel bersenjata yang dilengkapi rompi antipeluru di depan pintu masuk mapolres.
"Pintu masuk merupakan jalur utama menuju polsek sehingga penjagaan kami tingkatkan untuk memberikan rasa aman kepada petugas maupun masyarakat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Penjagaan markas dipertebal untuk mencegah seraph teroris seperti yang terjadi di Mapolrestabes Surabaya," ujar Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete di Martapura, Senin.
Ia mengatakan, penambahan personel yang berjaga di markas bukan hanya di Mapolres Banjar Jalan Ahmad Yani km 39 Martapura, tetapi juga di seluruh polsek jajaran kepolisian setempat.
Disebutkan, pihaknya memerintahkan seluruh kapolsek untuk meningkatkan pengamanan di mapolsek sehingga bisa mencegah serangan teroris yang diduga mengincar anggota Polri maupun markas.
"Kami tidak ingin insiden serangan teroris terjadi di sini sehingga diambil langkah antisipasi dengan mempertebal penjagaan dan menambah personel di pintu masuk markas," ungkapnya.
Dijelaskan, khusus di Mapolres Banjar penjagaan ditingkatkan menempatkan personel bersenjata lengkap dengan rompi antipeluru dan memeriksa setiap tamu yang ingin memasuki markas.
Selain itu, pintu samping markas yang biasanya terbuka dan tamu bebas keluar masuk ditutup rapat ditambah dengan penjagaan personel bersenjata lengkap dari Satuan Sabhara.
"Setiap tamu yang ingin masuk ke mapolres ditanya tujuannya dan mereka diminta memperlihatkan barang yang dibawa. Intinya, kami mencagah hal-hal tidak diinginkan," ucapnya.
Salah satu polsek yang meningkatkan penjagaan markas adalah Polsek Simpang Empat dengan menempatkan personel di pintu masuk mapolsek yang telah diberi besi penghalang.
"Selain menambah penjagaan, kami juga memerintahkan anggota melakukan sistem pengamanan markas dengan cara memeriksa setiap tamu," ujar Kapolsek Simpang Empat AKP Wahyu Ismoyo.
Dikatakan, sesuai standar operasional prosedur, penjagaan diperketat dengan menempatkan personel bersenjata yang dilengkapi rompi antipeluru di depan pintu masuk mapolres.
"Pintu masuk merupakan jalur utama menuju polsek sehingga penjagaan kami tingkatkan untuk memberikan rasa aman kepada petugas maupun masyarakat," kata dia.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018